Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DUA petinju Indonesia Kornelis Kwangu Langu dan Endang gagal meraih emas di SEA Games 2019. Mereka harus puas menjadi runner-up karena kalah dari wakil tuan rumah.
Berlaga di partai puncak Philippine International Convention Centre (PICC) Manila, Filipina, Senin (9/12), Kornelis Kwangu Langu yang turun di kelas layang ringan putra, tampil agresif dalam pertandingan tiga ronde melawan Carlo Paalam.
Baca juga: Penantian 14 Tahun Greysia Polii untuk Emas SEA Games Terbayar
Namun, Kornelis hanya bisa pasrah ketika juri mengumumkan dirinya kalah angka tipis dari Paalam dengan skor 2-3.
"Ya, saya hanya bisa pasrah dengan keputusan wasit. Yang pasti, saya sudah tampil sebaik mungkin untuk bisa mengalahkannya. Memang rezeki saya hanya medali perak di Filipina," kata Kornelis yang ditemui usai pertandingan.
Meski kalah, aksi Kornelis tetap dipuji Ketua Umum Pertina Jhony Asadoma yang menonton langsung di PICC. “Penampilan Kornelis sangat bagus. Dia sangat agresif dan banyak melepaskan pukulan. Harusnya, Kornelis yang memang terapi dikalahkan juri," kata dia.
Sementara Endang, dia tampil di kelas layang ringan putri. Endang dipaksa bertarung dalam jarak pendek oleh Josi Gabuco. Tidak terlalu bisa menangani hantaman lawan, wasit memberikan skor 5-0 untuk Gabuco.
"Pukulan Endang banyak yang tidak mengenai sasaran ketika meladeni pertarungan jarak pendek. Dia harusnya bermain dalam jarak pukul karena unggul jangkauan," pungkasnya, (OL-8)
Tinju adalah olahraga yang dapat merangkul semua kalangan.
Weigh In yang dilakukan di W Super Club Paskal, diikuti sebanyak 32 peserta
Namun, Holyfield yang dua kali memenangi duel kontra Tyson meyakini, Si Leher Beton tidak akan memenangi pertarungan tersebut dengan mudah.
Messi sendiri telah merespons permintaan maaf tersebut, sambil mengatakan bahwa hal ini hanyalah kesalahpahaman.
PADA 7 Maret 1987, Mike Tyson menjadi juara dunia kelas berat versi WBA setelah mengalahkan James ‘Bonecrusher’ Smith.
Yayasan ini mencari bibit unggul yang bisa dibina dan dilatih secara berkesinambungan dari mulai masa kanak-kanak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved