Headline

DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

PBSI juga Andalkan Atlet Junior di SEA Games 2019

*/Des/R-3
03/9/2019 00:40
PBSI juga Andalkan Atlet Junior di SEA Games 2019
Sekretaris Jenderal Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Achmad Budiharto.(ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

SETELAH melalui Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2019 di Basel, Swiss, atlet bulu tangkis Indonesia kini fokus menatap SEA Games 2019 yang akan berlangsung pada November mendatang di Filipina.

Sekretaris Jenderal Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Achmad Budiharto mengatakan pihaknya telah menyiapkan daftar nama pebulu tangkis yang akan turun di ajang dua tahunan sekali itu.

“Nama atlet sudah masuk. Bakal ada campuran senior dan junior,” tutur Budi kepada Media Indonesia, kemarin.

Sayangnya, Budi belum bisa mengungkapkan siapa saja yang bakal diterbangkan ke Filipina. Budi hanya memastikan bahwa pasangan ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo tak akan ikut serta memperebutkan medali di SEA Games. PBSI ingin memberi kesempatan kepada para junior.

“Kami akan gabungkan pebulu tangkis junior dan senior seperti Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Wahyu Nayaka/Ade Yusuf dengan pemain muda seperti Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin,” ujar Budi.

Diharapkan, dengan pemberian kesempatan kepada para junior, proses regenerasi berjalan baik. “Kami akan coba lakukan itu dengan segala konsekuensinya,” ujarnya.

Namun, meski dengan pemain junior, tantangannya ialah merebut gelar juara. “Jadi, akan diatur agar tercipta suatu keseimbangan antara tim senior dan junior,” ujar Budi.

Ide untuk melibatkan junior sebelumnya merupakan keinginan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Mereka ingin agar SEA Games dijadikan ajang untuk memberikan jam terbang bagi para atlet muda, selain mencetak prestasi di ajang dua tahunan tersebut.

Di sisi lain, sampai saat ini belum ada seorang pun yang ditunjuk untuk menjadi komandan kontingen Indonesia (CdM) yang akan memimpin perjuangan para atlet di Filipina. Menurut Menpora Imam Nahrawi, penunjukkan CdM ialah wewenang Komite Olahraga Indonesia (KOI). Adapun KOI belum lama ini menyatakan belum bisa ­mengungkapkannya.

Sekretaris Jenderal Persa­tuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia Robby Suarly mengatakan hal senada dengan Budi.

“Mengemban tugas sebagai CdM bukan hal mudah. ­Semua bukan hanya persoalan kemauan dan meluangkan waktu, tetapi juga kesediaan untuk memberikan informasi kepada induk cabang olahraga,” kata dia. (*/Des/R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya