Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
TIM putri bulu tangkis Indonesia mengungguli Hong Kong dengan skor sementara 1-0 pada babak 16 besar bulutangkis beregu putri Asian Games 2018. Adalah Gregoria Mariska Tunjung yang menyumbang skor pembuka dengan memenangkan laga pertama melawan Cheung Ngan Yi melalui duel rubber game dengan skor 19-21, 21-8, 21-18.
"Sebelum bertanding rasanya tegang banget. Ini pertama kalinya main sebagai tunggal pertama, jadi tuan rumah dan ini turnamen besar. Tapi saya merasa harus bisa mengatasi, kalau tidak, takutnya permainan saya nggak keluar," ungkap pemain jebolan klub Mutiara Cardinal Bandung ini, Minggu (19/8).
Di game pertama, Gregoria tampaknya belum ‘panas’ dan masih menyesuaikan diri dengan kondisi lapangan. Ia tertinggal jauh 4-11 pada interval game pertama. Gregoria sempat memperkecil ketertinggalannya pada kedudukan 12-13, 14-15, 16-17, namun di saat-saat kritis, ia tak dapat mengatasi tekanan yang diberikan lawan.
Pada game kedua, Gregoria langsung tancap gas dan meninggalkan Cheung hingga kedudukan 11-2. Terlalu jauh mengejar, Cheung seolah melepas game kedua. Gregoria pun ‘memperpanjang nafas’ hingga game ketiga.
Game ketiga berlangsung seru, kedua pemain sudah saling berkejaran angka dari awal. Kedudukan terus imbang. Gregoria banyak melakukan kesalahan sendiri pada game penentuan, ia tertinggal 8-11 di interval game ketiga, hingga poin terpaut jauh 10-15. Perlahan tapi pasti, Gregoria akhirnya menyamakan kedudukan 17-17 dan menyalip perolehan skor lawan dan memegang kendali permainan.
"Game pertama, lapangan saya 'kalah angin', saya juga nggak mau cepat mengubah kecepatan kaki, kalau kalah angin, footwork harus cepat. Saat poin 11 baru menyadari kalau saya terlalu nyaman dengan ritme seperti di awal. Di game kedua, saya 'menang angin', gantian lawan yang tidak nyaman," jelas Gregoria usai laga.
"Saya sudah tahu harus bermain seperti apa di game ketiga, pelatih juga meningatkan tidak boleh kalah kecepatan kakinya. Waktu ketinggalan itu saya mau dekatkan poinnya dulu, nggak apa-apa nggak dapet poin langsung banyak. Yang penting kalau saya dapat tiga poin dia harus dua poin, nggak boleh lebih dari saya," tambahnya. (OL-3)
Pelatnas untuk ajang multi cabang terdekat seperti SEA Games 2025 terus berjalan.
Pemerintah berkomitmen memenuhi kebutuhan cabang-cabang olahraga agar bisa melakukan persiapan yang memadai untuk bisa meraih prestasi di Asian Games dan Olimpiade.
Di tingkat Asia, Indonesia telah berhasil mengamankan dua tempat, masing-masing untuk kategori putra dan putri, di ajang Asian Games 2026 di Aichi-Nagoya, Jepang.
Kejuaraan Asia di Maladewa itu menjadi batu loncatan bagi tim surfing Indonesia untuk tampil di Asian Games Aichi-Nagoya 2026.
Perbandingan antara upacara pembukaan Asian Games 2018 di Jakarta dan upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 menjadi topik hangat di kalangan warganet Indonesia.
Indonesia bersama dengan sejumlah negara-negara Asia Tenggara telah mendorong adanya ekshibisi padel di gelaran SEA Games ataupun Asian Games mendatang.
Emas terakhir di Kejuaraan Dunia diraih pada 1993 melalui Susi Susanti. Adapun medali terakhir yang diraih tunggal putri adalah perunggu melalui Lindaweni Fanetri pada edisi 2015 di Jakarta.
Pebulu tangkis Indonesia yang masuk daftar unggulan di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025 adalah Jonatan Christie, Gregoria Mariska Tunjung, Fajar/Rian, dan Sabar/Reza.
Gregoria Mariska Tunjung turun satu peringkat dari pekan lalu dengan menempati peringkat ketujuh dunia, sementara Putri KW naik satu peringkat ke posisi sembilan.
Indonesia terakhir kali meraih gelar juara di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis pada 2019 melalui ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Terdapat tiga atlet pratama yang saat ini menunjukkan potensi besar untuk naik ke level utama.
Menurut Gregoria masih ada aspek yang perlu dibenahi, terutama dari sisi fokus di akhir gim.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved