Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
PEBULU tangkis tunggal putri nasional, Gregoria Mariska Tunjung, bersiap menampilkan permainan yang terbaik di ajang Kejuaraan Dunia 2018. Meskipun berstatus non unggulan, Gregoria siap memberikan kejutan bagi lawan-lawannya di Nanjing, Tiongkok pada 30 Juli - 5 Agustus mendatang.
Berdasarkan hasil undian, perjalanan Gregoria cukup menantang di babak-babak awal. Kendati lawannya di babak pertama juga pemain non unggulan dari Skotlandia, Kirsty Gilmour, namun di babak kedua, ia telah ditunggu unggulan lima dari Tiongkok, Chen Yufei, yang sebelumnya mendapat bye di babak pertama.
Berdasarkan rekor head to head, Gregoria terbukti mampu mengimbangi Yufei dengan sama-sama mengantongi satu kemenangan. Pada Indonesia Terbuka 2017, Gregoria berhasil mengalahkan Pebulutangkis usia 20 tahun tersebut dalam duel rubber gim yang berakhir dengan skor 21-17, 19-21, 19-21.
"Pastinya saya ingin memberikan kejutan, itu motivasi saya si, karena sebagai pemain yang nggak diunggulkan saya bisa bermain tanpa beban. Kalau kalah ya karena peringkat saya di bawah cuma kalau menang ya lebih bagus lagi," ujar Gregoria.
"Pastinya saya memiliki motivasi lebih untuk mengalahkan Yufei, apalagi dia adalah pemain papan atas sehingga saya bersemangat untuk mengalahkan dia. Karena di pertemuan terakhir, saya bisa menang dari dia, pasti ada strategi khusus yang dipersiapkan," imbuh Gregoria.
Sebelumnya, saat bertanding di level junior, Gregoria pernah merasakan atmosfer pertandingan di level kejuaraan dunia. Ia bahkan pernah menaklukkan atmosfer tersebut dengan memenangkan gelar di Kejuaraan Dunia Junior 2017 di Yogyakarta.
Namun, Gregoria yakin situasi di level senior akan lebih berat. Apalagi dengan persaingan melawan pemain-pemain level unggulan.
"Pasti beda sekali, dari kekuatan peta pemain saja, senior lebih merata, tetapi nggak menutup kemungkinan bagi semua pemain untuk bisa melakukan yang terbaik. Saya lebih ke persiapan mental dan fisik menjelang Kejuaraan Dunia, kalau saya ketinggalan poin itu kadang suka bingung sehingga kata pelatih harus lebih tenang, sementara kalau lagi leading, sebisa mungkin saya jangan buang-buang poin," tuturnya.
Di sisi lain, Pelatih tunggal putri, Minarti Timu, berharap ada peningkatan performa dari Fitriani dan juga Gregoria. Menurut Minarti, penampilan Fitriani yang masih menurun dalam beberapa laga terakhir harus terus dibenahi.
"Kita lagi mencoba membuat Fitriani lebih bangkit lagi dengan sesi pembenahan mental bersama psikolog yang hampir tiap hari, memang kepercayaan diri dia lagi turun dan kita lagi berusaha terus menaikkan. Makanya, kita lagi cari momen Fitri untuk bisa bangkit lagi," jelas Minarti.
"Kalau untuk Gregoria mudah-mudahan dia bisa memberi kejutan ya karena peaknya memang tengah naik, ya semoga dia bisa melangkah lebih jauh di sana. Dia hanya fisiknya yang kurang kuat, jadi daya tahan otot masih menjadi kelemahan, kalau bisa fisik lebih dikuatkan dan lebih maksa lah mainnya," pungkas pelatih berusia 50 tahun itu.(OL-6)
Pebulu tangkis Indonesia yang masuk daftar unggulan di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025 adalah Jonatan Christie, Gregoria Mariska Tunjung, Fajar/Rian, dan Sabar/Reza.
Bagi Fajar/Rian, Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025 bisa menjadi yang terakhir sebagai pasangan tetap setelah 11 tahun bersama.
Meski berperingkat ke-35 dunia, Rinov/Pitha tetap mendapatkan undangan untuk tampil di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025.
Indonesia terakhir kali meraih gelar juara di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis pada 2019 melalui ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Pasangan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti takluk dari pasangan Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan
Gregoria Mariska Tunjung turun satu peringkat dari pekan lalu dengan menempati peringkat ketujuh dunia, sementara Putri KW naik satu peringkat ke posisi sembilan.
Terdapat tiga atlet pratama yang saat ini menunjukkan potensi besar untuk naik ke level utama.
Menurut Gregoria masih ada aspek yang perlu dibenahi, terutama dari sisi fokus di akhir gim.
Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, mengaku belum puas dengan performanya meski berhasil melaju ke babak kedua Tiongkok Terbuka 2025 atau China Open 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved