Headline

BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia

Sri Sultan: Sekolah dan Kampus Harus Bijak Sikapi Unjuk Rasa

Ardi Teristi Hardi
01/9/2025 09:36
Sri Sultan: Sekolah dan Kampus Harus Bijak Sikapi Unjuk Rasa
Sri Sultan Hamengku Buwono X(Dok Humas Pemda DIY)

GUBERNUR DIY Sri Sultan HB X meminta sekolah dan perguruan tinggi di DIY bisa bersikap bijak dalam menyikapi situasi unjuk rasa. Aktivitas belajar mengajar tetap perlu berjalan, namun pelaksanaannya disesuaikan dengan kondisi dan kebijakan masing-masing lembaga pendidikan.

Menurutnya, keputusan pembelajaran secara luring maupun daring harus mempertimbangkan kemanfaatan serta dampaknya bagi siswa maupun mahasiswa.

“Saya tidak mengatakan sekolah harus tutup. Tetap belajar, hanya bentuknya disesuaikan dengan kondisi. Kalau sekolah ditutup, konsekuensinya perlu dipikirkan, karena kita tidak tahu apakah anak-anak belajar di rumah, bermain di luar, atau justru ikut demonstrasi,” ujar Sri Sultan usai Konsolidasi dan Arahan bersama 10 pimpinan perguruan tinggi di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Minggu (31/8) malam.

Sri Sultan menambahkan, tujuan utama siswa dan mahasiswa datang ke DIY adalah untuk menempuh pendidikan. Oleh karena itu, keputusan untuk meniadakan pembelajaran perlu benar-benar dipertimbangkan agar tidak menimbulkan dampak negatif. 

Menurut dia, kalau sekolah atau kuliah ditutup, hal itu justru bisa menimbulkan pertanyaan di masyarakat. "Jangan sampai ada kesan seolah-olah Jogja dalam kondisi tidak aman,” ungkap Sri Sultan.

Sri Sultan berharap sekolah dan perguruan tinggi mampu menyeimbangkan kebutuhan menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dengan tetap menjamin keberlangsungan pendidikan bagi para peserta didik di DIY.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr. Arie Sujito, menjelaskan UGM memutuskan melaksanakan perkuliahan daring sementara pada 1 hingga 4 September 2025 imbas dari rangkaian aksi unjuk rasa.

“Ini langkah untuk meminimalisir risiko, tetapi aktivitas tenaga pendidik dan dosen tetap berlangsung di kampus. Kita manfaatkan teknologi agar pembelajaran tetap berjalan,” jelasnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Prof. Fathul Wahid, menyampaikan perkuliahan di UII baru akan dimulai pada 15 September 2025. “Saat ini masih libur, tetapi kampus siap memastikan perlindungan bagi mahasiswa ketika perkuliahan aktif kembali,” tutup dia. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya