Headline

BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia

Airlangga Hartarto: Jaga Stabilitas Ekonomi adalah Tugas Berat

Insi Nantika Jelita
01/9/2025 10:51
Airlangga Hartarto: Jaga Stabilitas Ekonomi adalah Tugas Berat
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menggelar konferensi pers di BEI.(MI/Insi Nantika Jelita)

Pascademonstrasi yang berlangsung selama beberapa hari terakhir, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menekankan menjaga stabilitas ekonomi adalah tugas berat yang harus ditanggung bersama. Tidak hanya pemerintah, tetapi juga seluruh pelaku usaha.

Ia mengatakan Presiden Prabowo Subianto kerap menegaskan konsep Indonesia Incorporated, yakni kolaborasi menyeluruh antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.

Pemerintah mendorong perusahaan, baik yang tercatat di bursa maupun yang berada di luar bursa, untuk tetap mempertahankan tenaga kerja yang ada sekaligus membuka lapangan kerja baru. Komitmen ini penting agar target pertumbuhan ekonomi di atas 5% dapat realistis dicapai, dengan tetap menjaga stabilitas makroekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

"Tentu kita semua punya tugas berat mempertahankan ekonomi. Bukan hanya pemerintah tetapi keseluruhan," tegas Airlangga dalam Konferensi Pers Terkait Perkembangan Perekonomian Terkini di Bursa Efek Indonesia, Senin (1/9).

Ia menjelaskan untuk mencapai target pertumbuhan 5,0%-5,2% pada 2025, pemerintah telah menyiapkan strategi komprehensif yang sudah mulai berjalan sejak semester II tahun ini. Dorongan investasi senilai Rp924 triliun, kenaikan impor barang modal sebesar 32,5% (yoy), belanja modal BUMN, serta peningkatan belanja modal pemerintah sebesar 17,94% pada semester I, menjadi motor penggerak produktivitas hingga tahun depan.

Selain itu, Airlangga menerangkan stimulus ekonomi senilai Rp61 triliun pada semester I 2025 akan dilanjutkan dengan pake stimulus ekonomi semester II 2025.

Pemerintah juga menargetkan realisasi belanja negara minimal 25% dari total anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) atau setara Rp694 triliun, termasuk percepatan belanja kementerian/lembaga besar, untuk menjaga momentum pertumbuhan.

Kepada pelaku pasar modal, Airlangga menegaskan pemerintah memiliki kapasitas dan komitmen penuh menjaga stabilitas ekonomi. Cadangan devisa disebut masih memadai dengan nilai US$152 miliar per Juli 2025 atau setara Rp2.507,088 triliun (kurs Rp16,494). Lalu, sistem perbankan dinilai sehat, serta sinergi kuat antara kebijakan fiskal, moneter/keuangan, dan sektor riil.

Terkait dinamika sosial-politik terkini, pemerintah optimistis dampaknya terhadap perekonomian hanya bersifat sementara dan akan mereda dalam waktu dekat.

"Dengan fundamental yang solid ini, dampak volatilitas jangka pendek, (diharapkan) tidak akan mengubah trajectory ekonomi kita yang positif," imbuh Menko Perekonomian.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya