Headline
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
PEMERINTAH Provinsi Riau, melalui Dinas Pendidikan Provinsi Riau, meliburkan siswa SMA 8 Pekanbaru dan SMK 2 Pekanbaru. Hal ini lantaran mengingatkan kedua sekolah ini berada di area dekat dengan aksi demo besar-besaran mahasiswa di gedung Mapolda Riau, Jalan Patimura Pekanbaru, Senin (1/9).
Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau Erisman Yahya mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak sekolah SMA 8 dan SMK 2 Pekanbaru, terkait dengan libur sekolah karena adanya aksi demo mahasiswa. Pihak sekolah telah menyepakati siswa SMA 8 dan SMK 2 tidak masuk sekolah, namun siswa diwajibkan belajar melalui daring, atau melalui daring.
“Rencana kita yang diliburkan hanya sekolah SMA 8 dan SMK 2. Kedua sekolah ini berdekatan dengan Kantor Mapolda Riau tempat aksi demo masa. Kita tidak ingin siswa kita terlibat atau terkena dampak dari aksi demo. Jadi kita alihkan siswa belajar melalui daring,” ujar Erisman.
“Semua siswa wajib hadir proses belajar mengajar melalui dari atau zoom, sama denagn masuk sekolah dan di absen melalui sekolah masing-masing. Kita juga tidak ingin proses belajar terhenti karena aksi demo, jadi belajar melalui daring,” tambah Erisman.
Pada kesempatan tersebut Erisman Yahya juga mengimbau kepada orangtua siswa untuk mengawasi siswa yang belajar dirumah melalui daring. Jangan sampai siswa yang belajar daring berada di luar rumah atau ditempat lain. Mengingat kondisi aksi demo mahasiswa di Kantor Mapolda Riau dan gedung DPRD Riau.
“Mohon orangtua siswa untuk mengawasi anak-anaknya untuk memastikan belajar dirumah secara daring. Jangan sampai kemana-mana apalagi ikut aksi demo, kita ingin anak kita tetap belajar dan tidak terputus,” ungkapnya.
Adapun rencana aksi pada Senin, 1 September 2025 pukul 13.00 WIB akan ada pergerakan masa aksi demo dari beberapa universitas dan organisasi dengan rincian yaitu
1.Universitas Islam Riau (UIR)
- Tujuan DPRD Provinsi Riau.
Adapun Tuntutan Aksi :
- Reformasi DPR
- Reformasi Polri
- Segera Mengusahkan RUU Perampasan Aset
- Copot Kapolri
- Mengenai Beasiswa
- Menolak Kenaikan PBB sebesar 300%
- Segera Lepaskan Mahasiswa Yang Ditahan
- Jumlah massa ± 500 Orang.
- Titik Kumpul Aksi di Bundaran UIR dan selanjutnya Konvoi menggunakan sepeda motor dan mobil komando ke Kantor DPRD Provinsi Riau.
2. Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Qasim Riau
- Tujuan Mapolda Riau selanjutnya ke DPRD Provinsi Riau.
-Adapun Tuntutan aksi adalah Mengenai Pembunuhan Masyarakat Sipil dan Tindakan Represif Aparat Serta Reformasi Kepolisian Republik Indoensia.
- Para Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) se Kota Pekanbaru bersama dengan OJOL (Ojek Online) berjumlah sebanyak ± 2.000 orang
- titik kumpul yaitu di Purn MTQ Jl. Jenderal Sudirman Kec. Bukit Raya Kota Pekanbaru.
dilalui dimulai dari titik kumpul dimulai dari Purn MTQ Jl. Jenderal Sudirman - Jl. Patimura Polda Riau .
3. BEM Universitas Riau Adapun Kegiatan Unjuk Rasa
- tujuan ke Kantor DPRD Provinsi Riau
- Massa -+ 2000 Orang
- Titik Kumpul adalah di kampus Universitas Riau dan akan Konvoi ke Titik Aksi yaitu DPRD Provinsi Riau.
- Tuntutan Aksi adalah Reformasi Polri, Hilangnya Hati Nurani Polri, Adili Pembunuh Rakyat.
4. Mahasiswa Universitas Muhamadiyah Riau (UMRI)
- tujuan ke Polda Riau
- Titik kumpul Kampus Umri.
- Jumlah massa belum bisa ditentukan.
- Adapun Tuntutan Aksi :
- Respons atas insiden represif aparat terhadap masyarakat, termasuk viralnya peristiwa pengemudi ojek online terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob pada 28 Agustus.
- Menuntut Polri Bertangung jawab atas kekerasan hingga pembunuhan terhadap massa aksi serta menghukum anggota Polri yang melakukan kekerasan hingga pembunuhan terhadap massa aksi.
5. Ketua GMNI (Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia).
- Tujuan ke Kantor Mapolda Riau dan Dilanjutkan ke Kantor DPRD Provinsi Riau
- Massa -+ 100 Orang.
- Tuntutan aksi adalah Mengenai Pembunuhan Masyarakat Sipil dan Tindakan Represif Aparat Serta Reformasi Kepolisian Republik Indonesia.(H-2)
Patroli besar-besaran aparat gabungan dikakukan sejumlah daerah tersebut, sebagai upaya mengantisipasi gelombang aksi demonstrasi yang berujung anarkis dengan berbuat kericuhan.
Perempuan Jaga Indonesia juga menyoroti keterlibatan anak-anak di bawah umur, termasuk pelajar SMP yang ikut serta dalam demonstrasi tanpa sepengetahuan orangtua
GELOMBANG demonstrasi dari berbagai elemen masyarakat terus meluas di sejumlah daerah.
Di sisi lain, pemerintah juga tidak boleh membatasi masyarakat dalam menggunakan media sosial karena itu dijamin oleh konstitusi.
KETUA Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Jacklevyn Manuputty menyerukan kepada masyarakat agar tidak membiarkan amarah mengaburkan akal sehat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved