Headline
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
PEREMPUAN Jaga Indonesia menyampaikan seruan moral atas tragedi yang terjadi selama aksi demonstrasi di berbagai wilayah Indonesia sejak 25 Agustus 2025 hingga saat ini. Mereka menyatakan duka mendalam atas jatuhnya korban jiwa maupun luka-luka dalam aksi penyampaian pendapat tersebut.
Dalam seruan tersebut, Perempuan Jaga Indonesia menyinggung kasus meninggalnya mitra ojek online Affan Kurniawan, dan staf DPRD Makassar Syahrinawati, yang menjadi korban pembakaran hidup-hidup saat bertugas. Keduanya disebut sebagai rakyat Indonesia yang memiliki hak yang sama untuk hidup aman.
Selain korban jiwa, Perempuan Jaga Indonesia juga menyoroti keterlibatan anak-anak di bawah umur, termasuk pelajar SMP yang ikut serta dalam demonstrasi tanpa sepengetahuan orangtua. Situasi ini, menurut mereka, membuat banyak keluarga hidup dalam ketakutan.
"Kami tidak bisa berdiam diri melihat sesama perempuan, anak kecil, keluarga, dan rakyat terus menjadi korban. Bahkan orang sakit dan ibu hamil pun kesulitan mengakses layanan kesehatan karena kondisi yang membahayakan keselamatan," kata aktivis perempuan sekaligus ketua Yayasan Kesehatan Perempuan (YKP), Zumrotin Soesilo, Minggu (31/8).
Dalam seruannya, Perempuan Jaga Indonesia menyampaikan enam tuntutan utama kepada Presiden Republik Indonesia dan Ketua Legislatif, yakni:
1. Menghentikan penggunaan kekerasan dalam pengamanan.
2. Memulihkan rasa aman di tengah masyarakat.
3. Memastikan perlindungan terhadap perempuan, anak, buruh, migran, penyandang disabilitas, dan kelompok rentan lainnya.
4. Menjamin pemenuhan HAM warga negara, termasuk hak berekspresi dan menyampaikan pendapat.
5. Membangun komunikasi dan ruang dialog dengan rakyat.
6. Memastikan tidak ada kekerasan berbasis gender selama kegiatan penyampaian aspirasi.
Zumrotin pun menegaskan bahwa suara rakyat, termasuk perempuan dan kelompok rentan, harus benar-benar didengar oleh pemerintah.
"Kami bersumpah menjaga Ibu Pertiwi, menjaga rakyat dan Tanah Air Indonesia yang adil, makmur, dan berkelanjutan. Mari kita saling jaga, jaga keluarga, kerabat, tetangga, dan teman sejawat. Dan kami menyerukan pesan ini langsung kepada Presiden Republik Indonesia," ujar Zumrotin.
Perempuan Jaga Indonesia pun mengajak masyarakat untuk mengedepankan solidaritas antarwarga di tengah situasi yang penuh ketidakpastian saat ini.(M-2)
GELOMBANG demonstrasi dari berbagai elemen masyarakat terus meluas di sejumlah daerah.
Di sisi lain, pemerintah juga tidak boleh membatasi masyarakat dalam menggunakan media sosial karena itu dijamin oleh konstitusi.
KETUA Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Jacklevyn Manuputty menyerukan kepada masyarakat agar tidak membiarkan amarah mengaburkan akal sehat.
Laskar Merah mengimbau masyarakat untuk tetap fokus pada substansi aspirasi, bukan pada provokasi.
Jadwal tersebut sudah berlaku sejak lama dan bukan hari Kamis ini saja. Adapun kunjungan kerja itu bertujuan untuk Anggota DPR RI melaksanakan pengawasan ke lapangan.
Suasana ramai di kota Guayaquil, Ekuador kini senyap, karena takut menjadi korban kekerasan kartel narkoba.
Kekerasan Terhadap 8 Jurnalis di Serang, Alarm Bahaya bagi Keselamatan Jurnalis di Indonesia
UPAYA memperkuat perlindungan perempuan dan anak dari ancaman tindak kekerasan melalui pengintegrasian sistem antarlembaga terkait harus mendapat dukungan semua pihak.
Para arkeolog menganalisis tulang belulang 82 orang yang dikuburkan ke dalam lubang-lubang antara tahun 4300 hingga 4150 sebelum masehi (SM) di Prancis Timur Laut.
Marius Borg Høiby, putra tertua Putri Mahkota Norwegia Mette-Marit, didakwa 32 pelanggaran hukum, termasuk tuduhan pemerkosaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved