Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
HIRUK pikuk malam Guayaquil, kota terbesar di Ekuador, kini nyaris hilang. Bar, restoran, dan klub malam yang dulu ramai musik salsa dan dentuman neon memilih menutup pintu karena takut jadi korban kekerasan kartel narkoba.
Guayaquil telah berubah menjadi jalur utama perdagangan kokain global. Dampaknya, kawasan hiburan populer atau Zona Rosa yang dulu penuh tawa dan tarian kini sunyi senyap.
Valeria Buendia, 36, seorang guru, mengenang masa-masa ketika ia dan teman-temannya rutin menghabiskan malam di Jalan Panama. “Dulu ramai, sekarang berbahaya. Saya takut peluru nyasar,” katanya.
Data pemerintah mencatat, sepanjang tahun ini telah terjadi lebih dari 5.200 kasus pembunuhan di seluruh Ekuador, menjadikannya negara paling berbahaya di Amerika Selatan. Sekitar sepertiganya terjadi di Guayaquil, kota berpenduduk 2,8 juta jiwa yang juga pusat ekonomi negara.
Kini, hiburan malam bergeser ke kawasan elit seperti Samborondón, sekitar 20 menit dari pusat kota. Di sana, kehidupan malam masih berjalan di bawah penjagaan ketat bersenjata, metal detector, dan bar-bar mewah. “Berinvestasi di Guayaquil sekarang sama saja bunuh diri,” kata seorang pemilik klub yang pindah ke kawasan elit tersebut.
Bagi pengusaha hiburan yang bertahan di pusat kota, risiko besar mengintai: ancaman dan pemerasan.
Seorang mantan pemilik klub salsa mengaku awalnya dipaksa membayar US$50 per minggu, lalu naik jadi US$100, hingga akhirnya tak mampu lagi. Klubnya terpaksa ditutup pada Desember 2024, setelah ia merugi sekitar US$10.000. Kini, ia bekerja sebagai sopir taksi.
Menurut warga, sebagian besar bar dipaksa membayar sekitar US$300 per bulan, bahkan hingga US$5.000 untuk tempat yang lebih besar. Transaksi pemerasan ini bahkan dilakukan lewat sistem perbankan.
Dalam enam bulan pertama 2025, pemerintah mencatat 9.422 laporan pemerasan, sepertiganya terjadi di Guayaquil. Angka itu diyakini jauh lebih kecil dibanding kenyataan, karena banyak korban terlalu takut untuk melapor.
Mereka yang menolak membayar bisa berakhir tragis. Pada Mei lalu, 10 orang tewas ditembak di sebuah klub malam. Tiga bulan kemudian, serangan bersenjata di sebuah bar menewaskan satu orang dan melukai tiga lainnya. Polisi juga pernah menggagalkan peledakan bom koper di sebuah restoran sebagai bentuk ancaman.
Asosiasi klub malam Guayaquil memperkirakan setidaknya 50% bar di pusat dan selatan kota telah gulung tikar. Meski Presiden Daniel Noboa melancarkan strategi militer melawan geng narkoba, kelompok bersenjata ini justru semakin berani menunjukkan kuasanya.
Guayaquil, yang dulu dikenal dengan musik, tarian, dan kehidupan malamnya, kini hidup dalam ketakutan. (AFP/Z-2)
Gubernur wilayah Kamchatka, Rusia, Vladimir Solodov menghimbau warga tidak mendekat garis pantai usai gempa magnitudo 8,7.
Pemerintahan Ekuador mengekstrasidi gembong narkoba Adolfo Macias, alias Fito, ke Amerika Serikat, sebulan setelah ia ditangkap kembali.
Ribuan warga Quito, ibu kota Ekuador alami krisis air bersih selama sepekan terakhir, akibat pipa air rusak akibat longsor.
Jose Adolfo Macias Villamar, pemimpin geng narkoba Los Choneros berhasil ditangkap setelah kabur dari penjara selama satu tahun.
BMKG menegaskan bahwa gempa bumi bermagnitudo 6,2 di pesisir Laut Ekuador tidak memberikan dampak apapun terhadap wilayah Indonesia.
Pemerintah Meksiko mengekstradisi 26 narapidana yang diduga memiliki peran penting dalam kartel narkoba terbesar di negara itu ke AS.
Pihak berwenang Guanajuato, Meksiko, menemukan potongan tubuh 32 korban di rumah kosong, menguak eskalasi kekerasan akibat perang antar-kartel narkoba.
BADAN Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bali melakukan pemeriksaan secara ketat kepada seluruh penumpang yang masuk melalui Bandara i I Gusti Ngurah Rai Bali dalam beberapa hari terakhir.
Departemen Keuangan AS umumkan sanksi pada kelompok yang diklaim dipimpin Nicolas Maduro. Kelompok ini diduga terkait kartel narkoba.
Pemerintahan Ekuador mengekstrasidi gembong narkoba Adolfo Macias, alias Fito, ke Amerika Serikat, sebulan setelah ia ditangkap kembali.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved