Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
PRESIDEN Ekuador Daniel Noboa mengumumkan Jose Adolfo Macias Villamar, pemimpin geng narkoba Los Choneros yang dikenal dengan nama alias “Fito”, berhasil ditangkap kembali setelah lebih dari setahun kabur dari penjara dan memicu gelombang kekerasan di seluruh negeri.
“Kami telah menyelesaikan proses pengajuan ekstradisi Fito ke Amerika Serikat dan kini menunggu respons dari pihak mereka,” tulis Noboa melalui akun X (sebelumnya Twitter).
Fito melarikan diri dari penjara pada awal 2024, dalam momen yang membuat Ekuador terjerumus ke dalam kekacauan keamanan. Tak lama setelah pelariannya, sekitar 20 orang tewas dalam gelombang kekerasan yang diduga kuat terkait dengan gengnya.
Presiden Noboa menetapkan status darurat di sepertiga wilayah provinsi Ekuador dan memulai perburuan besar-besaran. Penangkapan Fito akhirnya diumumkan setelah berbulan-bulan pengejaran intensif. Kini ia berada dalam tahanan pasukan militer khusus anti-narkotika.
Fito juga diduga terlibat dalam perintah pembunuhan kandidat presiden Fernando Villavicencio, yang ditembak mati di Quito pada Agustus 2023.
Di Amerika Serikat, jaksa federal telah lebih dulu menjerat Fito secara in absentia dengan tujuh dakwaan berat mencakup penyelundupan kokain, konspirasi kriminal, dan perdagangan senjata ilegal.
Menurut aparat AS, geng Los Choneros bekerja sama dengan kartel Sinaloa dari Meksiko untuk menguasai jalur penyelundupan narkoba dari Amerika Selatan ke Amerika Utara.
Pemerintah Ekuador bahkan sempat menawarkan hadiah sebesar US$1 juta bagi siapa pun yang memberi informasi yang mengarah ke penangkapannya.
Jika terbukti bersalah, Fito terancam hukuman penjara seumur hidup. (AFP/Z-2)
Polisi Ekuador menangkap empat tersangka terkait serangan bersenjata di arena sabung ayam di komunitas La Valencia, Provinsi Manabí, yang menewaskan sedikitnya 12 orang.
Presiden Venezuela, Nicolás Maduro, mengecam deportasi lebih dari 200 migran Venezuela ke penjara mega di El Salvador, menyebutnya sebagai "penculikan."
Departemen Kehakiman AS ungkap rincian tambahan mengenai deportasi yang dilakukan pemerintahan Trump terhadap migran yang dituduh memiliki hubungan dengan geng Venezuela.
Gedung Putih membantah tuduhan mereka mengabaikan putusan hakim dalam deportasi 261 orang yang diduga anggota geng ke El Salvador.
Berdasarkan data yang dihimpun setidaknya ada 29 kelompok gengster di Kota Semarang yang tersebar di berbagai kawasan di Kota Semarang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved