BPKH dan UNS Resmikan Pembangunan Islamic Economics and Business Center

Media Indonesia
17/7/2025 19:05
BPKH dan UNS Resmikan Pembangunan Islamic Economics and Business Center
BPKH dan UNS resmikan pembangunan Islamic Economics and Business Center(Doc BPKH)

BADAN Pengelola Keuangan Haji (BPKH) bersama Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo resmikan pembangunan Islamic Economics and Business Center, Kamis (17/7).

Pembangunan tersebut dilakukan di lingkungan kampus UNS Solo, Jawa Tengah.

Pembangunan ini menandai tonggak penting dalam upaya penguatan pendidikan, kajian akademik, pengabdian, serta praktik ekonomi dan bisnis syariah di Indonesia.

Peletakan batu pertama dilakukan sebagai simbol komitmen BPKH dalam mendukung pendidikan, pengembangan ekosistem ekonomi Islam yang berkelanjutan dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat Indonesia. 

Anggota Dewan Pengawas BPKH, Dr. Mulyadi, dalam sambutannya menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari Program Kemaslahatan BPKH yang dibiayai dari nilai manfaat Dana Abadi Umat (DAU) , bukan dari dana setoran awal jemaah haji.

“Saat ini, BPKH mengelola sekitar Rp3,9 triliun Dana Abadi Umat yang diinvestasikan ke dalam berbagai instrumen syariah. Pokok dananya tidak digunakan, namun nilai manfaatnya kami salurkan untuk mendukung program-program kemaslahatan di seluruh Indonesia, termasuk pembangunan pusat studi ekonomi Islam ini yang masuk ke dalam asnaf Pendidikan dan Dakwah yang akan menjadi bagian dalam membangun masyarakat di Indonesia,” jelas Dr. Mulyadi.

Komitmen Cetak Talenta Ekonomi Islam

Pusat studi ini diharapkan menjadi wadah pengembangan pendidikan keilmuan dan keterampilan praktis di bidang ekonomi dan bisnis syariah. 

Program-program yang ditawarkan dirancang untuk mencetak talenta dan pelaku ekonomi yang kompeten dan mampu menjawab tantangan ekonomi global melalui pendekatan berbasis nilai-nilai Islam yang berdampak bagi kemajuan bangsa Indonesia.

“Selain itu, Islamic Economics and Business Center juga akan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai konsep-konsep ekonomi dan bisnis syariah, guna mendorong penerapan prinsip-prinsip ekonomi dan bisnis Islam yang adil, berkelanjutan, dan inklusif, baik dalam skala individu maupun komunitas,” ujar Dr. Mulyadi.

Dr. Mulyadi optimis bahwa sinergi antara BPKH dan UNS akan terus berlanjut dan berkontribusi dalam mengembangkan pendidikan, penelitian dan pengabdian serta mencetak generasi pemimpin dan pelaku ekonomi dan bisnis syariah yang unggul dan berintegritas yang pada akhirnya memajukan bangsa Indonesia.

Sementara itu, Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS), Prof. Dr. dr. Hartono, M.Si., menyambut antusias pembangunan Islamic Economics and Business Center di kampus UNS, Solo. 

Dalam pernyataannya, Prof. Hartono menyebut pembangunan gedung ini sebagai sebuah amanah besar yang telah lama dinantikan oleh sivitas akademika dan masyarakat luas di Indonesia.

“Ini adalah gedung yang dinanti-nantikan, dan kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) yang berkenan untuk berperan dalam merealisasikan gedung Islamic Economics and Business Center di UNS,” ujarnya.

Menurut Prof. Hartono, gedung ini bukan hanya sekadar bangunan fisik, melainkan simbol dari harapan dan cita-cita besar yang berdampak bagi masyarakat Indonesia dan harus dijaga bersama.

“Kami menyambut baik amanah yang luar biasa ini, yang wajib kita jaga bersama. Ini merupakan yang pertama dan harapannya dapat menjadi contoh. Gedung ini tidak hanya berdiri sebagai gedung saja, tetapi betul-betul aktivitas di dalamnya dapat memberikan manfaat kepada UNS, masyarakat sekitar, bangsa dan negara, khususnya umat Muslim dan perkembangan ekonomi dan bisnis Islam,” tandas Prof. Hartono.

Pembangunan Islamic Economics and Business Center ini merupakan wujud nyata sinergi antara UNS dan BPKH dalam mendorong pengembangan dan memajukan masyarakat Indonesia yaitu melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian dalam menerapkan ilmu ekonomi dan bisnis syariah yang berkelanjutan, aplikatif, dan berdampak. (Adv)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi
Berita Lainnya