Polemik Ijazah Jokowi, UGM Sayangkan Pihak yang Giring Opini

Ardi Teristi Hardi
17/7/2025 18:59
Polemik Ijazah Jokowi, UGM Sayangkan Pihak yang Giring Opini
SEKRETARIS Universitas Gadjah Mada (UGM) Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu(Ardi/MI)

SEKRETARIS Universitas Gadjah Mada (UGM) Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu menyampaikan pernyataan terkait Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Sofian Effendi soal ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi. Sebelumnya, Sofian yang merupakan Rektor UGM periode 2002- 2007 berkomentar soal status Jokowi sebagai lulusan UGM pada tayangan live streaming channel YouTube, Rabu (16/7). Universitas Gadjah Mada menyampaikan bahwa pernyataan yang disampaikan oleh Sofian Effendy di live streaming tersebut berbeda dengan data dan bukti-bukti akademik yang dimiliki oleh pihak Fakultas Kehutanan UGM. 

"Kami menyayangkan pihak-pihak yang telah menggiring beliau untuk menyampaikan opini yang keliru dan tidak berdasar. Pernyataan tersebut akan berdampak hukum dan menjadi risiko bagi Bapak Sofian Effendi secara pribadi," ungkap Andi.

Mengenai ijazah atas nama Jokowi, UGM tetap pada pernyataan yang disampaikan dalam siaran pers 15 April 2025 di halaman website UGM (https://ugm.ac.id/id/berita/joko-widodo-alumnus-ugm/).  Dalam siaran pers tersebut, disebutkan bahwa Jokowi merupakan alumnus Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada dan telah melaksanakan seluruh proses studi yang dimulai sejak tahun 1980 dengan nomor mahasiswa 80/34416/KT/1681 dan lulus pada tanggal 5 November 1985. 

Sekali lagi, tegas Andi, UGM menegaskan tidak terkait konflik kepentingan antara Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) dengan Joko Widodo. Ia menyebut UGM sebagai institusi publik yang melaksanakan sistem pendidikan tinggi di Indonesia terikat dengan Peraturan Perundang-undangan mengenai perlindungan data pribadi dan Keterbukaan Informasi Publik.

"Oleh sebab itu, UGM hanya bersedia menunjukkan data yang bersifat publik sedangkan data yang bersifat pribadi hanya akan diberikan jika diminta secara resmi oleh aparat penegak hukum," tegas dia.

Sebelumnya, Rektor UGM 2002-2007, Prof Sofian Effendi menarik semua pernyataannya terkait ijazah Joko Widodo yang ada dalam video di YouTube. Video tersebut diambil dari live streaming di kanal YouTube Langkah Update dengan Judul “Mantan Rektor UGM Buka-Bukaan! Prof Sofian Effendy Rektor 2002-2007! ljazah Jokowi & Kampus UGM!” pada tanggal 16 Juli 2025 tentang ijazah atas nama Bapak Joko Widodo.

"Sehubungan dengan itu, saya menarik semua pernyataan saya di dalam video tersebut dan memohon agar wawancara dalam kanal YouTube tersebut ditarik dari peredaran," terang dia dalam keterangan tertulis.

Sofian pun menyatakan bahwa pernyataan Rektor UGM Prof. Dr. Ova Emilia tertanggal 11 Oktober 2022 memang sesuai dengan bukti-bukti yang tersedia di Universitas. 

"Saya mohon maaf setulus-tulusnya kepada semua pihak yang saya sebutkan pada wawancara tersebut," terang dia.

Sofian juga menyampaikan, demikian pernyataan saya dan saya sangat berharap agar wacana tentang ijazah tersebut dapat diakhiri. Terima kasih. (H-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya