Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
SETELAH bertahun-tahun lamanya sebuah tambak mati di Kampung Tambak Lorok, Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang menjadi pulau sampah dan mengganggu lingkungan akhirnya kini dibersihkan.
Pemantauan Media Indonesia Sabtu (5/7) aroma bau sampah di Kampung Tambak Lorok, Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang masih sabar tercium, pulau sampah yang sebelumnya menggunung di sebuah behas tambak di kampung itu sudah tidak terlihat lagi dan hanya menyisakan beberapa sisa sampah berserakan .
Sejumlah warga dan beberapa petugas dari Pemkot Semarang masih terlihat membersihkan sisa sampah yang betevaran di area itu, kini pulau sampah tampak lebih bersih dibandingkan sebelumnya. "Ya kemarin dilakukan pembersihan okeh warga dan petugas gabungan," kata Windarti,45, warga setempat.
Hal serupa juga diungkapkan Muchtar,50, warga lainnya bahwa tumpukan sampah di bekas tambak hingga membentuk pulau itu sudah bertahun-tahun lamanya berlangsung, bahwkanvwarfa hidup bertetangga dengan semosh hingga setiap hari selain meligat dan melintasi tumpukan sampah juga mencium aroma tidak sedap.
"Setiap hari kami mengeluhkan kondisi ini, tetapi Selana bertahun-tahun tidak ada respon dan sampah di area seluas beberapa ratus meter persegi semakin penuh hingga membentuk pulau," ujarnya.
Lurah Tanjung Mas Sony Yudha Putra Pradana mengatakan menghadapi kondisi tumpukan sampah yang sudah bertahun-tahun lamanya ini, dikakukan kegiatan gotong-royong untuk pembersihan yang merupakan kerja bersama antara warga dan lintas instansi seperti DPU, Dinas Lingkungan Hidup, BPD, Kecamatan, Kelurahan dan TNI-Polri
Dalam kegiatan aksi bersih-bersih tersebut, lanjut Sony Yudha Putra Pradana, setidaknya dikerahkan tiga truk dari DPU, dua truk dari DLH, dua unit motor pengangkut dari kecamatan, serta kapal bantuan dari BPD dengan fokuskan di tiga titik utama. "Mengantisipasi warga membuang sampah sembarangan kelurahan akan memasang kamera CCTV," tambahnya.
Sebelumnya Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti mengatakan Pemkot Semarang akan melakukan penanganan pulau sampah tersebut bertahap yakni dengan pendekatan budaya dan partisipasi warga masyarakat sekitar, karena hal itu terjadi adanya warga yang secara sengaja membuang sampah ke bekas tambak hingga terlihat seperti pulau sampah.
Sebagai langkah awal, ungkap Agustina Wilujeng Pramestuti, Pemkot Semarang akan melakukan pembersihan pulau sampah secara menyeluruh, kemudian akan dilakukan pengawasan untuk menyelesaikan masalah sampah yang ada dan camat serta Lurah akan mendekati warga secara perlahan-lahan.
Menurut Agustina Wilujeng Pramestuti Kawasan Tambak Lorok, Bandarharjo, dan Tanjung Mas ini masuk dalam rencana pengembangan fasilitas umum Pemkot Semarang, sehingga menjadi prioritas dalam peningkatan fasilitas pendidikan, kesehatan, dan ekonomi masyarakat. "Nanti kita tata ulang," imbuhnya. (H-2)
Dinas LH telah mengalokasikan anggaran untuk mengkaji regulasi reklamasi pesisir Jakarta dalam APBD 2025.
PEMPROV DKI Jakarta kembali mengkaji terkait wacana pembangunan pulau sampah di laut Jakarta. Adapun wacana tersebut sempat diungkap oleh Heru Budi Hartono.
WACANA pembangunan 'pulau sampah' di atas laut Jakarta dipertanyakan banyak pihak. Tak sedikit juga yang meragukan manfaat dari pembangunan tersebut.
WAKIL Ketua Komisi D DPRD, Nova Paloh menilai ide Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono terkait pembangunan pulau pengolahan sampah di laut utara Jakarta sangat terburu-buru.
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berencana membangun pulau di laut Jakarta yang berasal dari sampah.
Wisata Malam Lights Wonderland di Semarang
Timo Scheunemann mengapresiasi banyaknya sekolah sepak bola yang kini mulai membuka kelas putri.
Lansia Mengikuti Lomba HUT ke-80 RI di Semarang
Mbak Ita menyebut bahwa seluruh camat yang menjabat di Kota Semarang pada tahun 2023 seharusnya ikut diproses hukum dalam perkara yang sama.
Sesar di Semarang ini sudah pasti ada dan sudah pasti aktif karena ditemukan batuan ataupun endapan yang jadi indikatornya.
Festival layang-layang internasional di kawasan POJ City Kota Semarang, Jawa Tengah, pada 23-24 Agustus 2025 diikuti peserta dari 13 negara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved