Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
SEKRETARIS Kabinet Republik Indonesia, Teddy Indra Wijaya, menyampaikan Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan tegas agar proses penyelamatan korban kecelakaan kapal penumpang KMP Tunu Pratama Jaya menjadi fokus utama seluruh aparat dan lembaga terkait. Peristiwa tenggelamnya kapal tersebut terjadi di perairan Selat Bali pada Rabu (2/7) malam, diduga akibat cuaca ekstrem.
“Presiden telah menerima laporan resmi dari dalam negeri mengenai insiden tenggelamnya kapal penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk. Kejadian ini dipicu oleh kondisi cuaca buruk yang terjadi saat kapal tengah menyeberangi Selat Bali,” kata Teddy dalam pernyataan tertulisnya dari Mekah, Kamis (3/7).
Meskipun saat ini Presiden Prabowo tengah menjalankan ibadah di Tanah Suci, komitmennya terhadap kondisi darurat di Tanah Air tidak luntur. Menurut Teddy, Presiden langsung mengambil tindakan cepat dengan menginstruksikan Badan SAR Nasional (Basarnas) dan instansi terkait lainnya untuk segera menggelar operasi penyelamatan.
“Dari Makkah, Presiden langsung memberikan arahan kepada Basarnas dan semua pihak yang bertanggung jawab di lapangan untuk segera bergerak dan memprioritaskan penyelamatan nyawa para penumpang serta awak kapal,” jelasnya.
KMP Tunu Pratama Jaya diketahui meninggalkan Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, dengan tujuan ke Pelabuhan Gilimanuk di Bali. Namun, dalam perjalanan, kapal dilaporkan mengalami masalah akibat cuaca buruk hingga akhirnya tenggelam.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Jules Abraham Abast, menyebutkan bahwa kapal tersebut mengangkut 53 penumpang dan 12 anak buah kapal (ABK). Hingga saat ini, baru empat orang yang berhasil ditemukan dalam kondisi selamat, sementara 61 orang lainnya masih dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Kantor SAR Surabaya, keempat korban yang selamat berhasil mengamankan diri menggunakan sekoci dan kemudian ditemukan pada Kamis pagi sekitar pukul 05.15 Wita di wilayah perairan Cekik, Bali. Mereka yang berhasil diselamatkan adalah Saroji, 47, Mansur, 40, dan Romi Alga Hidayat, yang ketiganya berasal dari Blimbingsari, Banyuwangi, serta Sandi, 44, dari Genteng, Banyuwangi. Saat ini, mereka tengah menjalani proses pemeriksaan oleh pihak berwenang di Kantor Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Gilimanuk.
Sementara itu, Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah memberangkatkan satu unit kapal SAR sebagai bagian dari upaya intensif pencarian korban.
“Kami mengerahkan kapal KN SAR 249 Permadi yang dilengkapi dengan 13 personel untuk membantu operasi evakuasi. Kapal tersebut diberangkatkan dari Dermaga Distrik Navigasi Tanjung Perak Surabaya pada Kamis pagi sekitar pukul 05.30 WIB, dan diperkirakan akan tiba di lokasi pencarian sekitar pukul 14.30 WIB,” ungkapnya.
Upaya pencarian dan penyelamatan masih terus berlangsung, dan semua pihak berharap lebih banyak korban bisa segera ditemukan dalam keadaan selamat. Pemerintah terus memantau perkembangan dan memastikan bahwa seluruh sumber daya yang tersedia dikerahkan secara maksimal dalam situasi darurat ini. (Ant/E-4)
SEBANYAK 29 orang penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali ditemukan dalam kondisi selamat. Sementara itu 4 orang ditemukan meninggal dunia.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengonfirmasi insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya milik operator swasta PT Raputra Jaya pada Rabu (2/7) malam.
Mereka menyelamatkan diri dengan menggunakan sekoci sebelum akhirnya ditemukan di sekitar Pantai Cekik, tak jauh dari Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali.
SEBUAH insiden tragis terjadi di Selat Bali pada Rabu (2/7) malam, ketika kapal motor penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya dilaporkan tenggelam.
Sedikitnya 61 orang dilaporkan hilang setelah kapal feri tenggelam di Selat Bali, Rabu (2/7) malam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved