Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
Suasana kelas di SDN 08 Kampung Rempak, Kabupaten Siak, Riau, tampak berbeda dari biasanya. Alih-alih duduk diam mengerjakan soal di buku, para murid justru bermain engklek sambil menjawab pertanyaan matematika.
Permainan tradisional itu menjadi bagian dari pembelajaran numerasi yang dirancang Roliah, guru di sekolah tersebut.
“Hari ini kita jadi pengolah data, ya. Kita bermain engklek sambil berhitung,” ujarnya semangat, disambut sorak para siswa.
Dalam permainan, dua tim saling bergiliran menjawab kuis numerasi saat berada di tengah-tengah kotak engklek. Skor dicatat dan dianalisis. Anak-anak belajar berhitung tanpa sadar sedang belajar.
“Mereka lebih semangat karena merasa sedang bermain, bukan belajar matematika,” jelas Roliah.
Inovasi ini bermula dari keterlibatan Roliah dalam program Fasilitator Daerah Perubahan, yang didampingi oleh Tanoto Foundation. Melalui metode lesson study, ia bersama guru lain merefleksikan hasil belajar siswa, termasuk rendahnya capaian numerasi dalam Rapor Pendidikan sekolah.
“Melihat Rapor Pendidikan sekolah kami yang menunjukkan angka numerasi masih rendah, saya dan guru-guru lain menyadari bahwa murid-murid kesulitan memahami konsep bilangan dan operasi hitung karena mereka tidak melihat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari,” ujar Roliah.
Dari situlah lahir ide untuk mengembangkan pendekatan numerasi kontekstual. Ia merancang permainan peran, aktivitas keseharian, hingga permainan dan kesenian lokal yang disisipi soal hitung-hitungan agar matematika tak lagi terasa menakutkan.
Inovasi ini tidak berhenti di kelasnya saja. Roliah mulai berbagi praktik baik melalui kegiatan komunitas belajar (Kombel) di sekolah. Ia juga mengundang rekan-rekan guru untuk mengamati proses belajar di kelasnya, lalu bersama-sama melakukan refleksi dan pengembangan materi.
Bahkan, inovasi ini mendorongnya untuk lebih mendalami secara akademik melalui pendidikan pascasarjana.
Roliah mengangkat metode pengajaran kreatif ini sebagai tesis pascasarjana di Universitas Lancang Kuning dengan judul “Penerapan Lesson Study untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Matematika melalui Permainan Tradisional.”
“Semoga praktik ini bisa direplikasi di sekolah lain. Matematika tidak harus ditakuti. Kalau jadi bagian dari cerita hidup anak-anak, mereka akan lebih mudah memahaminya,”pungkasnya. (RO/Z-2)
Sebuah studi mengungkapkan stimulasi listrik halus di bagian tertentu di otak dapat meningkatkan kemampuan matematika pada mahasiswa.
Ada lima area utama pendekatan pendidikan yang dilakukan Casa Dei Montessori yaitu keterampilan hidup (practical life), sensorial, matematika, bahasa, dan kultural.
Mudah ingat rumus integral & turunan! Pelajari trik simpel, kuasai kalkulus tanpa pusing. Tips ampuh untuk pelajar & mahasiswa. Klik sekarang!
Konversi satuan panjang, berat, waktu mudah! Temukan rumus lengkap & praktis. Pelajari cara mengubah meter ke cm, kg ke gram, jam ke menit di sini!
Selesaikan sistem persamaan linear dengan mudah! Pelajari metode substitusi, eliminasi, & matriks. Kuasai aljabar & raih nilai terbaikmu sekarang!
Pemaparan ini dilakukan dalam Konferensi Regional Jaringan Asia-Pasifik untuk Anak Usia Dini (Asia-Pacific Regional Network for Early Childhood/ARNEC) 2025 yang baru saja diselenggarakan.
Nitya Ade Santi, doktor termuda IPB University, kembangkan metode deteksi dampak kebakaran hutan menggunakan citra satelit dan analisis multi-waktu.
Dengan peningkatan kebijakan yang tepat, Indonesia dapat terus meningkatkan angka partisipasi sekolah.
Lebih dari 480 peserta dari 30 negara berkumpul di Manila untuk Asia-Pacific Regional Conference on Early Childhood Development (ECD) 2025.
Tanoto Foundation resmi membuka pendaftaran program beasiswa kepemimpinan TELADAN 2026 (Transformasi Edukasi untuk Melahirkan Pemimpin Masa Depan).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved