Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

3 Orang Tewas dan 4 Mengalami Luka Bakar dalam Insiden Kebakaran Galangan Kapal Tanker di Batam

Hendri Kremer
25/6/2025 10:50
3 Orang Tewas dan 4 Mengalami Luka Bakar dalam Insiden Kebakaran Galangan Kapal Tanker di Batam
Kebakaran kapal tanker yang terbakar di galangan kapal PT ASL Shipyard, Tanjunguncang, Batam, Selasa (24/6).(Dok. MI/Hendri Kremer)

KEBAKARAN hebat melanda sebuah kapal tanker yang tengah dalam proses docking di galangan kapal PT ASL Shipyard, Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji, Kota Batam, Selasa (24/6) sore. Peristiwa nahas tersebut merenggut tiga nyawa dan menyebabkan empat pekerja lainnya mengalami luka bakar serius.

Kapolsek Batu Aji, AKP Raden Bimo Dwi Lambang, mengatakan total korban dalam insiden tersebut berjumlah tujuh orang. Proses evakuasi telah dilakukan, dan area galangan kini ditutup sementara untuk kepentingan penyelidikan.

“Terdapat tujuh korban dalam kejadian ini. Tiga orang meninggal dunia, sedangkan empat lainnya mengalami luka berat akibat terbakar,” katanya kepada wartawan, Rabu (25/6).

Kebakaran dilaporkan terjadi saat kapal tengah menjalani perbaikan. Sebuah video berdurasi 38 detik yang beredar di kalangan jurnalis memperlihatkan kobaran api besar dan asap hitam pekat membubung tinggi dari bagian depan kapal, memicu kepanikan para pekerja.

Petugas pemadam kebakaran yang tiba di lokasi langsung melakukan upaya pemadaman. Namun, besarnya api serta struktur kapal yang kompleks menyulitkan proses penanganan. Hingga kini, pihak kepolisian bersama instansi terkait masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran.

“Untuk kronologi lengkap belum bisa kami sampaikan karena masih dalam proses penyelidikan. Fokus utama saat ini adalah penanganan korban dan pengamanan lokasi,” ujarnya.

Keselamatan Kerja

Insiden ini kembali menyoroti lemahnya standar keselamatan kerja di sektor galangan kapal, yang merupakan salah satu penopang utama industri maritim Batam. Pemerintah daerah serta otoritas ketenagakerjaan didesak segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur keamanan di kawasan industri tersebut.

Seorang pekerja galangan kapal yang enggan disebutkan namanya mengaku trauma dengan kejadian tersebut. Ia mengatakan bahwa kondisi keselamatan kerja di lokasi kejadian masih minim pengawasan.

"Ledakan terdengar sangat keras, tiba-tiba saja api membesar dari dalam kapal. Kami semua panik dan langsung berlarian. Tidak ada alarm atau sistem peringatan dini yang aktif," ujar pria yang sudah bekerja lebih dari lima tahun di galangan tersebut.

Ia juga menambahkan bahwa penggunaan alat pelindung diri (APD) sering kali diabaikan, terutama saat pengerjaan berlangsung di bagian dalam kapal.

"Sering kali kami hanya pakai sarung tangan dan helm biasa. Padahal, pekerjaan kami sangat berisiko, terutama yang berhubungan dengan pengelasan dan tangki bahan bakar," keluhnya.

Pekerja lainnya Yani, 24, menyebut bahwa evaluasi keselamatan biasanya hanya dilakukan setelah terjadi insiden.

“Kalau sudah ada korban baru sibuk periksa ini itu. Padahal kami sudah sering mengeluh soal kabel instalasi yang tidak aman dan ventilasi yang buruk saat kerja di dalam lambung kapal,” ucapnya.

Mereka berharap pemerintah dan perusahaan tidak hanya fokus pada penyelidikan, tapi juga segera memperbaiki sistem keselamatan kerja agar tragedi serupa tidak terulang. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya