Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) Bengkulu, menggelar pasar murah menjelang Idul Adha 1446 Hijriah sebagai upaya mencegah lonjakan inflasi dan juga untuk menjaga stabilitas harga komoditas pokok.
Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni mengatakan, pasar murah yang digelar menjelang Idul Adha sebagai upaya pengendalian inflasi dan menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok. "Pasar murah terintegrasi merupakan kolaborasi pemerintah daerah dengan pihak terkait lainnya," katanya.
Pengendalian inflasi ini, lanjut dia, telah dilakukan sejak 2024 lalu, bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bengkulu. Pemprov memastikan keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif.
Pasar murah ini diagendakan berlangsung selama tiga hari yakni dimulai sejak Senin (2/6) hingga Rabu (4/6) mendatang. "Pasar murah tidak hanya digelar di Kota Bengkulu, pasar murah juga akan digelar di kabupaten lainnya," imbuhnya.
Kelompok penyumbang inflasi Provinsi Bengkulu, kata dia, pada 2025 ini salah satunya yakni kelompok makanan, minuman, tembakau, pakaian dan alas kaki, perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga.
Saat ini, makanan dan minuman ikut menjadi penyumbang inflasi sehingga Pemprov menilai perlu adanya langkah-langkah pengendalian dan stabilisasi harga komoditas pangan di pasaran.
Pasar murah terintegrasi TPID menyediakan bahan pokok seperti beras, minyak goreng, telur, hingga bumbu masakan. Harga yang ditawarkan lebih murah dibanding harga di pasaran, misalnya, minyak goreng kemasan dua liter dijual seharga Rp39 ribu, sedangkan produk kemasan dan merek yang sama dijual di pasaran Rp42 ribu.
Selanjutnya, daging ayam potong dijual seharga Rp30 ribu, jauh lebih murah dibanding harga di pasar Rp35 ribu. Kemudian, telur ayam seharga Rp48 ribu per karpet isi 30 butir, di pasaran Rp56 ribu dan cabai merah besar Rp30 ribu per kilogram. (E-2)
Diharapkan kegiatan pasar murah ini dapat membantu meringankan beban masyarakat untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka. Selain itu diharapkan juga untuk memperbaiki perekonomian
Bahan pokok yang dijual dengan harga murah berupa bumbu dapur seperti cabai rawit, cabai besar kriting, bawang merah, bawang putih, tomat, kentang dan wortel.
Gubernur Khofifah tinjau pasar murah di Singosari, Malang. Warga antusias beli bahan pokok murah untuk kendalikan inflasi dan tekan angka stunting.
Namun berkat subsidi sebesar Rp131.750 dari Pemprov, masyarakat hanya perlu menebusnya seharga Rp15.000 per paket.
Program ini dilakukan untuk meningkatkan keterjangkauan masyarakat terhadap kebutuhan pokok melalui mekanisme subsidi harga yang lebih rendah dibandingkan harga pasar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved