Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

800 Kg Ulat Hongkong asal Jatim Diperiksa Balai Karantina Kalsel

Antara
24/5/2025 00:01
800 Kg Ulat Hongkong asal Jatim Diperiksa Balai Karantina Kalsel
Ulat Hongkong(Dok Website Fapet Universitas Brawijaya)

KEPALA Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Erwin AM Dabuke menyampaikan adanya pemeriksaan kelayakan terhadap 800 kilogram komoditas Ulat Hongkong asal Jawa Timur yang masuk ke Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Kalsel. Erwin menyebut ulat Hongkong diperiksa sebelum didistribusikan di provinsi ini untuk memastikan komoditas tersebut tidak membawa hama penyakit.

"Ulat Hongkong merupakan wujud larva dari Kumbang Tenebrio Molitor, sebuah spesies kumbang gelap. Hewan ini berwarna kuning kecokelatan dan memiliki tubuh silindris," ujarnya, Jumat (23/5).

Erwin menjelaskan, meskipun dikenal sebagai hama dalam tempat penyimpanan bahan pangan, Ulat Hongkong justru banyak dibudidayakan karena kandungan nutrisi yang tinggi, terutama protein.

"Di Indonesia Ulat Hongkong banyak dimanfaatkan sebagai pakan untuk hewan peliharaan seperti burung kicau, ikan hias, reptil, atau bisa juga digunakan sebagai umpan pancing," ungkapnya.

Dia menyebutkan Ulat Hongkong termasuk salah satu komoditas wajib periksa karantina. Bahkan di Kalimantan Selatan, komoditas ini terbilang cukup sering dilalulintaskan. Berdasarkan data dari sistem Best Trust, sejak awal bulan Mei 2025 sudah ada lima kali pemasukan Ulat Hongkong yang berasal dari Jawa Timur. Sesuai tugas, Karantina Kalsel melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap pemasukan berbagai komoditas yang berasal dari luar daerah, baik domestik maupun mancanegara.

"Setibanya di tempat pemasukan (pelabuhan), komoditas harus dilaporkan kembali kepada petugas karantina guna keperluan pemeriksaan fisik dan keabsahan dokumen," pungkasnya.(M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya