Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KOTA Sukabumi, Jawa Barat, jadi daerah langganan banjir akibat luapan saluran air maupun aliran sungai saat hujan berintensitas tinggi. Upaya penanganan pun terus dilakukan, salah satunya pengerukan aliran sungai.
Seperti pada Sabtu (19/4), dilakukan pengerukan aliran Sungai Cisuda. Lokasi pengerukan berada di Kelurahan Jayaraksa Kecamatan Baros dan Kelurahan Limusnunggal Kecamatan Cibeureum.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Sukabumi, Sony Hermanto, menjelaskan di tengah masih berlangsungnya cuaca ekstrem berupa curah hujan berintensitas tinggi, maka dipandang perlu melakukan upaya pengurangan risiko potensi bencana hidrometeorologi. Salah satunya potensi banjir yang diakibatnya meluapnya saluran air atau aliran sungai.
"Hari ini (Sabtu), kami melakukan pengerukan aliran Sungai Cisuda di dua lokasi, yakni di Kelurahan Jayaraksa Kecamatan Baros dan Kelurahan Limusnunggal Kecamatan Cibeureum," kata Sony kepada wartawan di sela kegiatan, Sabtu (19/4).
Pengerukan bertujuan merendahkan permukaan dasar sungai agar daya tampung dan kelancaran aliran air meningkat. Sony menuturkan, upaya tersebut didasari pertimbangan karena terjadi sedimentasi atau pendangkalan di aliran sungai.
"Secara teori, jika sedimentasi dikeruk, maka sungai akan mampu mengalirkan debit air yang lebih besar. Sehingga dampaknya potensi banjir dapat diminimalkan," terang dia.
Pada pelaksanaannya, dikerahkan dua unit alat berat eksavator untuk mengeruk pendangkalan di aliran sungai sepanjang 1 kilometer. Kegiatannya dipantau juga Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki dan Wakil Wali Kota Bobby Maulana.
"Kegiatan ini rangkaian berkelanjutan untuk menjaga lingkungan dan ekosistem," pungkasnya.
Sebelum dikeruk, terlebih dulu dilaksanakan pembersihan aliran sungai. Kegiatannya melibatkan berbagai komunitas sebagai mitra pemerintah daerah menjaga lingkungan.
Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki menyambut baik upaya pengerukan sebagai bentuk komitmen pemerintah mencari solusi jangka panjang terhadap persoalan lingkungan. Terutama menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi yang semakin meningkat akibat perubahan iklim.
"Kegiatan ini jadi penegas arah pembangunan yang lebih peduli terhadap alam yang sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan dan green city. Harapannya bisa mengurangi risiko bencana sekaligus memperkuat ketahanan lingkungan di kawasan perkotaan," tegas Ayep.(H-2)
Arus lalu lintas di depan pabrik Polytron, tepatnya dari arah Semarang menuju Demak, sudah relatif lancar, tidak tersendat seperti hari-hari sebelumnya.
Banjir rob tidak hanya mengganggu aktivitas masyarakat, tetapi juga merusak infrastruktur, mengancam kesehatan, dan berdampak pada perekonomian lokal.
Hujan deras dengan interval waktu yang cukup lama selalu mengakibatkan banjir hingga ke permukiman warga.
GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung mengakui kemacetan di Jakarta bisa bertambah parah akibat adanya kejadian khusus, seperti iring-iringan tamu negara
Penyebab utama dari bencana ini adalah tingginya curah hujan yang berlangsung cukup lama sejak sore hingga malam hari, dengan tinggi muka air (TMA) mencapai 1 - 1,5 meter.
PEMBANGUNAN tol Semarang-Demak Seksi 1 ditargetkan akan rampung pada 2027.
Pengerukan Sungai Cidawolong itu merupakan salah satu upaya untuk menormalisasi Sungai Cidawolong guna menanggulangi banjir di Majalaya
“Sekarang kami masuk ke tubuh sungainya untuk memastikan aliran air tetap lancar. Ini merupakan lokus yang sedang kami tangani,"
Menurut dia, langkah Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Barat untuk mengeruk sedimen lumpur di Kali Cengkareng Drain sudah tepat untuk mengendalikan banjir.
Pengerukan akan dilakukan di 49 titik, khususnya pada 5 wilayah kota administrasi Jakarta.
Terdapat beberapa kendala yang dihadapi dalam pengerukan kali di Jakarta, di antaranya lebar kali yang sempit
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved