Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
MASYARAKAT Kota Sukabumi, Jawa Barat, terus diimbau memilah sampah. Pasalnya, volume sampah rumah tangga akhir-akhir cenderung meningkat.
Kepala Bidang Pelayanan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi, Arlan Paranti, menjelaskan pada triwulan pertama tahun ini, volume sampah yang dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Cikundul mencapai 50 ribu ton. Volume tersebut dinilai cukup tinggi mengingat kapasitas TPA Cikundul saat ini kondisinya cukup kritis.
"Salah satu cara mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA Cikundul yakni dengan memilahnya sejak di tingkat masyarakat," kata Arlan, Senin (14/4).
Proses pemilahan sampah tidak terlalu sulit. Sebab, di Kota Sukabumi sudah ada titik-titik pemilahan sampah.
"Sekarang sudah ada point trash. Aplikasi pihak ketiga atau startup yang dikelola anak muda di Kota Sukabumi. Lalu ada TPS3R yang tersebar di 12 kelurahan. Itu bisa dihubungi untuk memilah sampah," terangnya.
DLH Kota Sukabumi mengharapkan kerja sama dari seluruh komponen masyarakat agar mulai mengelola sampah dengan baik dengan tujuan mengurangi produksinya. Kolaborasi sangat penting karena permasalahan sampah harus dilakukan dari hulu ke hilir.
"Permasalahan sampah ini tidak bisa diselesaikan hanya DLH sendiri. Tapi harua dilakukan dari hulu ke hilir. Seluruh komponen masyarakat harus memiliki kesadaran bisa mengelola sampah dengan baik," pungkasnya.
Kurun sebulan terakhir, volume sampah di wilayah tersebut terpantau meningkat. Selama Maret atau saat Ramadan hingga menjelang Idul Fitri 1446 Hijriah, volume sampah yang dibuang ke TPA Cikundul meningkat hingga 190 ton per hari.
"Pada kondisi normal, biasanya volume sampah rata-rata mencapai 183 ton per hari. Namun saat Ramadan meningkat menjadi 190 ton per hari. Ini akibat meningkatnya konsumsi masyarakat," imbuhnya.
Puncaknya terjadi pada malam Idulfitri 1446 Hijriah atau saat malam takbir. DLH Kota Sukabumi mengerahkan 9 unit dump truck serta satu truk untuk mengangkut sampah dari berbagai lokasi.
"Pengangkutan sebanyak 6-7 kali balikan," pungkasnya. (H-2)
Pertalindo mendorong berbagai upaya agar persoalan sampah bisa diatasi seiring terwujudnya pembangunan berkelanjutan.
PRESIDEN Prabowo Subianto menargetkan penyelesaian 100 persen masalah sampah pada tahun 2029. Pemerintah harus lebih gencar melakukan aksi di lapangan.
IGC 2025 menjadi side event dari kegiatan Konvensi Sains dan Teknologi Indonesia yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (KSTI).
Targetnya di 2026 tidak ada lagi kabupaten/kota yang menggunakan sistem TPS terbuka.
Limbah.id kembali mengukuhkan komitmennya terhadap pengelolaan sampah berkelanjutan dengan menggelar kegiatan plogging pada Minggu (3/8) kemarin, di kawasan Cikini, Jakarta.
Sekdar Jabar Herman Suryatman mengatakan teknologi pengolahan sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) bisa diterapkan untuk mengatasi meningkatnya beban TPPAS Sarimukti, Bandung Barat.
Kinerja Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, kini mendapat banyak sorotan menyusul tak kunjung tertanggulanginya kondisi darurat sampah di wilayah tersebut.
Gubernur Kalimantan Selatan, Muhidin, menyoroti kondisi darurat sampah di Kota Banjarmasin dan berjanji akan membantu penanganan masalah persampahan di daerah.
Saat dikunjungi Sekretaris Daerah Jawa Barat Herman Suryatman, sampah yang diangkat mencapai 200 ton.
Setelah didemo ratusan petugas kebersihan dan pengangkut sampah, TPA Tanjungrejo di Desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah akhirnya dibuka kembali.
Iwan menyampaikan, ada beberapa hal yang mengakibatkan masih terlihatnya tumpukan sampah di sejumlah TPS
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved