Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
HUJAN deras yang mengguyur Kabupaten Nias Selatan, Sumatra Utara, hampir tanpa henti sejak Rabu (5/3) pagi memicu air sungai meluap, merendam permukiman dan membuat sekitar 500 warga terjebak. Di tengah situasi darurat, para personel Polres Nias Selatan bergerak mengevakuasi warga yang terjebak.
Kapolres Nias Selatan (Nisel) AKBP Ferry Mulyana Sunarya, Kamis (6/3), mengatakan dirinya langsung turun ke lapangan memimpin proses evakuasi. Dengan perahu karet milik Sat Polairud dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), polisi menyisir rumah-rumah yang sudah terendam hingga setinggi dada orang dewasa.
Di kawasan Teluk Dalam, seorang ibu hamil bersama dua anaknya harus dievakuasi dalam kondisi kritis. Tim penyelamat menghadapi tantangan berat karena arus yang deras menyulitkan perahu mendekat ke rumah korban.
Namun dengan koordinasi yang sigap, mereka berhasil mengevakuasi keluarga tersebut ke tempat yang lebih aman. Di Kecamatan Gomo, seorang lansia yang tinggal seorang diri hampir terbawa arus saat berusaha menyelamatkan barang-barangnya.
Beruntung, tim evakuasi yang tengah berpatroli segera menariknya ke atas perahu sebelum situasi memburuk. Tidak hanya menyelamatkan warga, Polres Nias Selatan juga menyalurkan bantuan darurat.
Truk logistik dikerahkan untuk mengangkut warga ke lokasi pengungsian sementara. Ratusan bungkus makanan siap saji dan air bersih dibagikan kepada warga yang terdampak.
Sementara itu, akses jalan di beberapa titik lumpuh akibat luapan air. Jembatan Km 3 Teluk Dalam, yang menjadi penghubung antar desa dan kecamatan, turut terendam, menghambat mobilitas warga dan bantuan logistik.
Langkah sigap Polres Nisel dalam menangani banjir mendapat apresiasi dari Polda Sumut. Plt. Kabid Humas Polda Sumut Kombes Yudhi Surya Markus Pinem menyatakan bahwa kecepatan tanggap Polres Nias Selatan menunjukkan komitmen Polri dalam melindungi dan melayani masyarakat di saat darurat.
Hingga Kamis (6/3) sore, evakuasi masih berlangsung di beberapa wilayah. Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, mengingat curah hujan diprediksi masih tinggi dalam beberapa hari ke depan.
"Kami juga terus memperkuat koordinasi dengan instansi terkait lain untuk memastikan keselamatan serta pemulihan kondisi warga pascabanjir," pungkas AKBP Ferry.(E-2)
Sebanyak 110 keluarga merupakan warga Desa Tanggirejo, Kecamatan Tegowanu diungsikan.
Sebanyak 29 RT di Kelurahan Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, terendam banjir pada Rabu (18/6) dini hari.
Pascanormalisasi, pemerintah juga harus pemulihan ruang terbuka hijau yang rusak akibat infrastruktur
Lokasi banjir antara lain di Kecamatan Tellulimpoe, Sinjai Utara dan Sinjai Timur. Sedangkan data korban terdampak berjumlah 60 kepala keluarga atau 271 jiwa.
Arus lalu lintas di depan pabrik Polytron, tepatnya dari arah Semarang menuju Demak, sudah relatif lancar, tidak tersendat seperti hari-hari sebelumnya.
Banjir rob tidak hanya mengganggu aktivitas masyarakat, tetapi juga merusak infrastruktur, mengancam kesehatan, dan berdampak pada perekonomian lokal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved