Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
SEORANG Warga Negara Indonesia (WNI) asal Riau, Basri, menjadi korban tewas dalam insiden penembakan oleh Otoritas Maritim Malaysia atau Malaysian Maritime Enforcement Agency (APMM) di Perairan Tanjung Rhu, Jumat (24/1). Selain Basri, empat pekerja migran lainnya yang berasal dari Aceh, Kepulauan Riau, dan Riau mengalami luka serius dan saat ini tengah menjalani perawatan.
Kepala Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau Fanny Wahyu Kurniawan mengatakan pihaknya telah menerima informasi terkait insiden ini.
“Kami mendapat kabar penembakan terhadap lima WNI yang masuk secara ilegal. Satu orang meninggal, sementara empat lainnya sedang menjalani perawatan. Kami masih menunggu informasi lebih rinci dari perwakilan terkait identitas lengkap korban,” kata Fanny, Selasa (28/1).
Dijelaskannya, korban yang meninggal dunia akan segera dipulangkan ke Tanah Air setelah proses autopsi selesai, yang diperkirakan memakan waktu dua hingga tiga hari. "Dua korban berasal dari Riau, satu dari Rokan Hulu (Rohul) dan satu lagi dari Pulau Rupat, Bengkalis," ujarnya.
Berdasarkan informasi, insiden ini terjadi ketika kelima korban yang merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) non-prosedural sedang melintasi Perairan Tanjung Rhu, Selangor. APMM diduga melepaskan tembakan terhadap mereka saat berupaya mengamankan perahu yang digunakan untuk masuk secara ilegal ke wilayah Malaysia.
Pihak BP3MI menegaskan akan mengusut tuntas insiden ini dan meminta transparansi dari otoritas Malaysia terkait kronologi kejadian. "Kami akan terus berkoordinasi dengan Kemenlu untuk memastikan keadilan bagi para korban dan mengusut tindakan yang terjadi," ujarnya.
Untuk kronologi, lanjutnya, pihaknya belum mengetahui secara pasti. Namun, yang pasti diketahui satu orang meninggal dan lainnya empat masih diberikan perawatan. “Terkait identitas, kami belum tahu secara detail, tapi informasi yang meninggal ditembak adalah asal Riau, kami masih menunggu info dari perwakilan,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, informasi sementara ini, kelima korban, dua orang asal Riau dan dua asal Aceh dan satu asal Kepri. Pihaknya, mendapat kabar yang tewas asal Rohul dan asal Rupat Bengkalis. "Untuk memastikannya kami masih menunggu info dari perwakilan,” ujarnya.
Sementara Istri korban Nurhaida yang sedang dalam perjalanan menuju Pulau Rupat. Ia mengonfirmasi bahwa jenazah Basri akan dimakamkan di tanah kelahirannya. "Insya Allah jenazah akan dikebumikan di Pulau Rupat, tempat kelahirannya," ujarnya.
Adik korban, Surya, mengungkapkan bahwa pihak keluarga masih berduka dan belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut. “Mohon maaf saya belum bisa memberikan keterangan, karena di sini juga ada keluarga yang meninggal,” ujarnya. (S-1)
Indonesia bisa melihat Filipina yang dinilai memiliki sistem tanggap darurat yang lebih cepat untuk melindungi para pekerja migrannya.
ALI Murtado, 24, mahasiswa asal Indonesia, membagikan pengalamannya saat proses evakuasi dari Iran di tengah situasi genting akibat serangan Israel.
SEBANYAK 11 warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Iran akibat konflik yang terjadi di negara tersebut dan Israel tiba di Bandara Soekarno Hatta pada hari ini, Selasa (24/6) malam.
RENCANA pemerintah Indonesia untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Iran dan Israel menghadapi sejumlah tantangan di lapangan.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) memulai evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Iran pada Jumat (20/6) menyusul memburuknya situasi akibat perang yang kian intens antara Iran dan Israel.
Pemerintah telah menyiapkan rencana kontinjensi dalam rencana evakuasi WNI di Iran termasuk cara lewat jalur darat menuju Baku, Azerbaijan. Evakuasi tahap pertama akan dimulai hari ini,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved