Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Pempov Kalsel Percepat Pembangunan Bendungan Riam Kiwa Guna Atasi Banjir Tahunan

Denny Susanto
28/1/2025 11:13
Pempov Kalsel Percepat Pembangunan Bendungan Riam Kiwa Guna Atasi Banjir Tahunan
Foto udara Banjir di Kabupaten Banjar, Kalsel.(MI/Dok BPBD)

PEMERINTAH akan mempercepat realisasi pembangunan Bendungan Riam Kiwa di Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan guna mengatasi bencana banjir tahunan di wilayah tersebut. Tingginya curah hujan menyebabkan banjir yang melanda sejumlah daerah di Kalsel semakin meluas.

"Ada beberapa pendekatan guna mengatasi bencana banjir tahunan di Kalsel antara lain upaya  pembangunan bendungan Riam Kiwa.  Kalau itu sudah dibangun maka banjir yang terjadi bisa direduksi secara cukup signifikan. Tidak hanya mengamankan permukiman warga juga tak kalah penting lahan pertanian juga bisa dilindungi," ungkap Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III, I Putu Eddy Purna Wijaya, Selasa (28/1), di sela-sela peninjauan kondisi banjir di Kabupaten Banjar bersama Gubernur Kalsel Muhidin.

Dikatakannya, saat ini, tahapan pembangunan bendungan Riam Kiwa terus berjalan dan pada 2025 ini akan dibangun akses jalan dan fasilitas lain penunjang bendungan. 

Kemudian dari arah hulu pihaknya juga berkomunikasi dengan operator Waduk Riam Kanan, Kabupaten Banjar agar dapat mengatur pola operasi dan debit airnya sehingga debit yang masuk ke wilayah Martapura bisa berkurang. 

"Minimal dapat mengurangi genangan dan durasinya bisa dipercepat. Banjir tidak hanya disebabkan tingginya curah hujan tetapi juga sendimentasi yang terjadi pada sungai," kata Putu. 

Pembangunan Bendungan Riam Kiwa juga berdasarkan hasil kaji cepat bencana yang dilakukan para ahli pada saat terjadinya banjir besar Kalsel, Januari 2021 lalu. 

Selain bendungan Riam Kiwa senilai Rp1,7 triliun ada sejumlah kebijakan strategis lain guna memitigasi bencana banjir di Kalsel seperti pembangunan kolam regulasi, pemulihan DAS yang disebut Program Sungai Martapura Asri.

Sementara Kepala Bidang Penanganan Bencana, Dinas Sosial Provinsi Kalsel, Achmadi mengatakan pihaknya menghimbau warga yang bermukim di daerah dataran rendah dan sepanjang DAS untuk waspada kondisi bencana banjir yang semakin parah akibat tingginya curah hujan. 

"Kondisi banjir terus meluas dan ketinggian air terus meningkat. Dapur umum harus kita perpanjang karena jumlah warga yang mengungsi maupun bertahan di tengah banjir terus bertambah," tuturnya.

Dinas Sosial telah membangun dapur umum di lokasi banjir terparah seperti Pengayuan, Kota Banjarbaru, Sungai Tabuk dan Martapura Barat di Kabupaten Banjar. Kemudian Kurau, Kabupaten Tanah Laut dan Mandastana, Barito Kuala. Di Kabupaten Banjar banjir merendami 60 desa di sembilan kecamatan dengan ketinggian banjir di sejumlah lokasi terparah mencapai lebih satu meter. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya