Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Satu Keluarga Mengungsi, Pondasi Rumah Tergerus Longsor di Ciamis

Kristiadi
21/1/2025 22:41
Satu Keluarga Mengungsi, Pondasi Rumah Tergerus Longsor di Ciamis
Sebuah tebing setinggi 20 meter longsor menimpa saluran air di Kampung Sukamanah, Desa Sindangsari, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis.(BPBD Ciamis)

INTENSITAS hujan deras tinggi yang terjadi di berbagai daerah menyebabkan satu rumah di Dusun Sukamulya, Desa Sukasari, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat roboh setelah pondasi rumah tergerus longsor. Kejadian tersebut, tidak ada korban jiwa tapi satu keluarga terpaksa mengungsi ke rumah saudaranya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis, Ani Supiani mengatakan, hujan deras yang terjadi di beberapa daerah menyebabkan satu rumah milik Saripin, 35, roboh setelah pondasi rumahnya tergerus longsor. Akan tetapi, dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa karena mereka telah berupaya menyelamatkan diri.

"Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayahnya menyebabkan satu unit rumah milik Saripin, 35, warga Dusun Sukamulya, Desa Sukasari, Kecamatan Banjarsari roboh dan mereka sempat melihat pondasi belakang tergerus longsor. Namun, atas kejadian itu mereka langsung mengungsi ke rumah saudaranya dan kerugian yang dialaminya mencapai Rp 15 juta," katanya, Selasa (21/1/2025).

Ia mengatakan, intensitas hujan tinggi di wilayahnya berbagai kejadian terus terjadi dan menyebabkan tebing setinggi 20 meter longsor menimpa saluran air di Kampung Sukamanah, Desa Sindangsari, Kecamatan Kawali termasuk beberapa pohon tumbang di Kecamatan Sukadana termasuknya atap bangunan SMAN 1 tersambar petir. Akan tetapi, dalam kejadian itu genting, kaca dan plafon hancur berantakan.

"Hujan disertai petir membuat bangunan atap SMAN 1 mengalami kerusakan pada kaca dan plafon berada di 3 ruang kelas. Kejadian itu saat pelajar tengah melakukan pelatihan Pramuka dan mereka berteduh dengan jarak 50 meter dari lokasi hingga mereka berteriak ketika kilatan petir telah merusak bangunan tersebut," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya, Asep Goparulloh mengatakan, hujan deras disertai petir dan angin kencang di berbagai wilayah harus diwaspadai bersama dan bencana tersebut tidak bisa diprediksi bisa longsor, banjir, pohon tumbang, pergerakan tanah. Namun, berbagai langkah kewaspadaan maupun kesiapsiagaan harus dilakukan.

"Kami menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor dalam mengantisipasi dan menangani bencana hingga masyarakat harus waspada dengan bencana alam. Kami meminta agar BPBD harus siaga 24 jam, dan memberian imbauan terutamanya pada lurah, kecamatan agar masyarakat harus selalu waspada," pungkasnya. (S-1)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya