Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BANJIR air laut pasang (rob) berpotensi merendam sejumlah daerah di Jawa Tengah hingga Rabu (8/1) dan periode kedua akan berlangsung 12-21 Januari mendatang, diminta warga di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah untuk mewaspadainya.
Pemantauan Media Indonesia Senin (6/1) sejak dini hari banjir air laut pasang (rob) masih merendam di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah, puluhan desa di Kabupaten Demak dan Pekalongan terendam banjir dengan ketinggian 30-100 centimeter, sehingga mengakibatkan aktivitas warga terganggu dan terpaksa terjaga sepanjang malam.
Jalur Pantura Semarang-Demak tepatnya di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak juga kembali terendam banjir rob dengan ketinggian air 20-60 centimeter, ketersendatan arus lalulintas tidak terelakan karena kendaraan yang melintas baik dari arah timur maupun barat tersendat. "Terpaksa kembali menerjang banjir rob untuk berangkat kerja," ujar Nur Afni,30, warga Karangtengah, Demak saat berangkat kerja ke sebuah pabrik konfeksi di Semarang.
Hal serupa diungkapkan Bambang,45, warga Tugu, Kecamatan Sayung, Demak mengaku semalaman tidak dapat tidur karena rumahnya terendam banjir rob hingga 50 centimeter dan khawatir akan semakin meninggi, bahkan saat berangkat kerja di sebuah proyek di Kota Semarang kembali harus memutar mencari jalan alternatif karena jalur Pantura terendam lagi
"Saya dari Semarang mau masuk kantor di Pemkab Demak menggunakan sepeda motor, terpaksa copit sepatu dan gulung celana Katena melintasi rob," ujar Amri,40, warga Genuk, Kota Semarang.
Tidak hanya itu, banjir rob di Pekalongan mengakibatkan warga Desa Semut, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan juga mengaku sulut beraktivitas, bahkan nelayan baru masuk pagi tidak dapat melakukan bongkar muat ikan hasil tangkapannya. "Dermaga terendam sehingga harus mencari tempat sandaran di muara sungai," imbuhnya.
Demikian juga diungkapkan Suryono,50, warga Tirto, Pekalongan mengaku akibat rob datang setiap hari banyak warga mengalami gatal-gatal dan diare, karena kaki harus terendam saat keluar masuk rumah serta kesulitan air bersih, sehingga terpaksa berobat ke puskesmas terdekat dan membeli air untuk memenuhi kebutuhan.
Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang Sediyanto mengatakan air laut pasang (rob) berpotensi masih akan berlangsung hingga Rabu (8/1) besok, bahkan rob juga auan kembali berlangsung pada 12-21 Januari mendatang, hal ini mengakibatkan banjir rob di sejumlah daerah di Jawa Tengah sehingga diminta warga pesisir mewaspadainya.
Berdasarkan pengamatan perairan dan cuaca, menurut Sediyanto, seperti juga dikeluarkan oleh Direktorat Meteorologi Maritim BMKG bahwa potensi banjir rob dengan ketinggian capai 110 centimeter akan melanda di sejumlah daerah di Jawa Tengah seperti Kota Semarang, Kabupaten Demak, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Brebes, Kota Tegal, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Pemalang.
"Akibat banjir rob ini, akan mengganggu aktivitas warga di pesisir Pantura Jawa Tengah seperti transportasi, bongkar muat barang di pelabuhan, budidaya perikanan darat dan petani garam," ujar Sediyanto Senin (6/1) (H-2)
Gelombang pasang di pesisir pantai selatan Kabupaten Sukabumi mulai terjadi sejak beberapa hari terakhir. Puncaknya terjadi pada Senin (11/3) sekitar pukul 20.30 WIB.
Fenomena alam itulah yang menyebabkan banjir rob di pesisir pantai selatan Kabupaten Sukabumi sejak Senin (11/3) malam.
Banjir rob yang terjadi di pesisir pantai Rancabuaya menyebabkan 515 kepala keluarga terdampak bencana.
WARGA pesisir pantai selatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, masih mewaspadai potensi gelombang pasang. Kekhawatiran itu menyusul terjadinya banjir rob pada Rabu (16/10).
Sejumlah hal akan diupayakan oleh Pemprov Jabar. Di antaranya normalisasi sungai, pembuatan tanggul, serta relokasi bertahap penduduk.
Meski rumahnya terendam banjir warga tetap menempati rumahnya karena tidak ada fasilitas untuk mengungsi.
Selain bantuan perumahan, masyarakat juga akan mendapatkan dukungan berupa alat bantu usaha
Warga Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Demak Sholikin,55, mengatakan warga cukup kesulitan untuk pulang ke desa, sehingga sampai pagi memilih bertahan di pabrik menunggu banjir rob surut.
Banjir rob di sejumlah daerah di Pantura Jawa Tengah seperti Jepara, Demak, Kendal, Pekalongan, Pemalang hingga Brebes semakin tinggi Selasa (7/1), hingga mencapai 20-110 centimeter.
Air laut pasang (rob) dan hujan lebat mengakibatkan banjir rob di Kabupaten Demak semakin meninggi Rabu (8/1) dini hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved