Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
POLRESTABES Medan, Sumatra Utara, telah menangkap semua pihak yang menjadi tersangka pembunuhan Andreas Rury Stein Sianipar. Hal itu menyusul ditangkapnya tersangka terakhir pada Kamis (2/1) subuh di wilayah Kota Binjai.
"Seorang lagi tersangka pembunuhan Andreas Sianipar sudah ditangkap subuh tadi di Binjai. Inisialnya F," ungkap Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan, Kamis (2/1).
Polrestabes Medan meyakini dalam pembunuhan itu tersangka F atau FA terlibat menculik dan membawa jasad Andreas setelah dibunuh ke lokasi pembuangan. Dalam pembunuhan tersebut Andreas diduga dianiaya terlebih dahulu sebelum tewas.
Saat ini polisi sudah menahan F di Rutan Mapolrestabes Medan dan melakukan pemeriksaan lanjutan terhadapnya. Dengan penangkapan ini, semua pihak yang menjadi tersangka pembunuhan terhadap Andreas sudah diringkus.
Adapun para tersangka yang sudah ditangkap sebelumnya adalah CJS, 23, dan MFIH, 25. CJS diduga terlibat dalam penganiayaan dan pembunuhan dengan cara menendang dan melukai Andreas dengan menggunakan senjata tajam. Begitu juga dengan peran yang dilakukan MFIH.
Awal mula kasus pembunuhan Andreas Rury Stein Sianipar mencuat setelah dia dilaporkan hilang pada 19 Desember 2024. Andreas tercatat pernah menjadi personel TNI Angkatan Darat.
Enam hari kemudian, atau pada 25 Desember 2024, polisi menemukan Andreas telah tewas di sebuah kolam perkebunan sawit di Dusun III Bulu Telang, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara. Jasad Andreas ditemukan berdasarkan informasi dari para terduga pelaku yang sudah ditangkap sebelumnya.
Polisi menemukan bekas luka-luka penganiayaan yang serius pada jasad Andreas, seperti adanya bekas tebasan senjata tajam sejenis parang. Dari hasil pengusutan sementara, sebelum jasadnya dibuang ke kolam itu, Andreas sudah tewas akibat penganiayaan yang dialaminya di kawasan Binjai Timur, Kota Binjai.
Hingga kini polisi belum mengungkap lokasi persis tindak penganiayaan dan pembunuhan tersebut terjadi. Kendati demikian, kasus ini diyakini dilatarbelakangi masalah bisnis rental mobil.
Polisi mengetahui bahwa setelah nonaktif dari TNI AD, Andreas menggeluti bisnis rental mobil. Ia diduga menjalin kerja sama dengan Serka HS, seorang personel aktif TNI AD yang bertugas di Kodam I Bukit Barisan.
Pada perkembangan selanjutnya, polisi meyakini Serka HS menjadi otak di balik kasus pembunuhan ini. Serka HS kemudian ditangkap Kodam I Bukit Barisan dan kini sudah ditetapkan sebagai tersangka.(N-2)
Kepolisian resor Kota Medan terpaksa menembak seseorang yang diduga bandar sabu. Sebelum ditembak pelaku sempat dihadang di Asahan, Sumatera Utara.
Kepolisian Medan berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 12 kilogram sabu yang berasal dari Malaysia, yang rencananya akan diedarkan di ibu kota Sumatra Utara tersebut.
Penggerebekan dilakukan setelah polisi menerima laporan dari warga yang resah dengan aktivitas peredaran narkoba.
Sebanyak 102 tersangka ditangkap dalam operasi tersebut. Dari jumlah itu, terdapat 98 tersangka laki-laki dan 4 perempuan.
Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI Marsda Agung Handoko membeberkan kronologi Mayor Dedi Hasibuan bersama 31 prajurit lainnya geruduk Polrestabes Medan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved