Mendes-PDT Dorong Percepatan Pembangunan Hunian Baru bagi Korban Bencana di Sukabumi

Benny Bastiandy
23/12/2024 19:24
Mendes-PDT Dorong Percepatan Pembangunan Hunian Baru bagi Korban Bencana di Sukabumi
BERDIALOG: Menteri Desa-PDT Yandri Susanto berdialog dengan para warga pengungsi terdampak bencana di Desa Lembursawah Kecamatan Pabuaran Kabupaten Sukabumi, Senin (23/12).(Dok. Pemkab Sukabumi)

KEMENTERIAN Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal mendorong percepatan pembangunan hunian tetap bagi warga korban bencana hidrometeorologi basah di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pasalnya, di beberapa lokasi, lahan tempat tinggal mereka sudah tak mungkin lagi ditinggali.

Menteri Desa dan PDT Yandri Susanto mengatakan, salah satu titik terdampak bencana yang kondisinya cukup parah berada di Desa Lembursawah Kecamatan Pabuaran. Di lokasi itu terdapat sebanyak 297 kepala keluarga yang harus direlokasi.

"Kami turut prihatin dengan kondisi rumah warga yang sudah tak mungkin dihuni lagi," katanya saat meninjau lokasi terdampak bencana di Desa Lembursawah, Senin (23/12).

Yandri mengatakan akan berupaya agar proses pembangunan hunian tetap bagi 297 KK di Desa Lembursawah bisa segera terlaksana. Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk membahas rencana relokasi warga Desa Lembursawah yang terdampak bencana.

"Saya sudah melakukan koordinasi langsung dengan Kepala BNPB tentang relokasi Desa Lembursawah ke lokasi yang baru. Nanti di lokasi yang baru akan kita bangun hunian tetap untuk 297 KK yang rumahnya tak mungkin lagi ditempati," tuturnya.

Kemendes-PDT berjanji segera mematangkan persiapan pembangunan hunian di wilayah itu sehingga ke depan masyarakat berkehidupan lebih aman dan nyaman.

"Kami akan segera melakukan rapat dengan para stakeholder di pemerintah pusat agar secepatnya dilaksanakan pembangunan hunian tetap bagi warga Desa Lembursawah," imbuhnya.

Yandri menuturkan kunjungannya ke Kabupaten Sukabumi untuk memastikan lebih spesifik wilayah yang terdampak bencana, terutama untuk memastikan kondisi para pengungsi serta pemenuhan berbagai kebutuhan dasar mereka.

"Jangan sampai ada pengungsi yang kekurangan. Harus dipastikan semua kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi," pungkasnya.

Bentuk satgas
Upaya pemulihan pascabencana di Kabupaten Sukabumi sampai sekarang masih dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak. Saat ini tengah dilakukan pendataan rumah dan infrastruktur yang rusak akibat bencana di 39 kecamatan.

"Untuk mempercepat pendataan, memang perlu dibentuk satgas. Diharapkan, dengan adanya satgas ini maka akan ada percepatan pendataan rumah dan infrastruktur yang rusak," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman pada kegiatan bimbingan teknis pendataan di Pendopo Sukabumi, Senin (23/12).

Satgas itu berasal dari unsur TNI, Polri, dan mahasiswa. Mereka berjumlah 120 orang.

Secara teknis, mereka nanti akan disebar ke 39 kecamatan yang terdampak bencana. Di lokasi, mereka mereka akan mendata kembali 3.482 rumah rusak berat, 2.066 rusak sedang, dan 4.047 rusak ringan.

"Sehingga dari pendataan itu menghasilkan data yang akurat, mana saja yang betul-betul rusak berat, sedang, maupun ringan," jelas Ade.

Saat ini, dari 39 kecamatan terdampak, tersisa tiga kecamatan yang berstatus tanggap darurat. Sisanya, 36 kecamatan sudah ditetapkan masuk masa transisi.

"Besok (Selasa, 24/12), tiga kecamatan yang berstatus tanggap darurat bencana akan dievaluasi. Mudah-mudahan hasilnya bisa masuk masa transisi," pungkasnya. (BB/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya