Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Puluhan Kecamatan di Banyumas Diminta Waspada Pergeseran Tanah

Lilik Darmawan
13/12/2024 19:34
Puluhan Kecamatan di Banyumas Diminta Waspada Pergeseran Tanah
Ilustrasi pergeseran tanah.(Dok. MI)

BPBD Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gerakan atau pergeseran tanah di wilayah Kabupaten Banyumas untuk bulan Desember 2024.

Berdasarkan hasil kajian dan analisis, sejumlah kecamatan di Banyumas diketahui memiliki tingkat kerawanan gerakan tanah mulai dari kategori menengah hingga tinggi. Selain itu, beberapa wilayah juga memiliki risiko tambahan berupa potensi banjir bandang atau aliran bahan rombakan.

Kepala Pelaksana BPBD Banyumas Budi Nugroho mengatakan prakiraan wilayah yang berpotensi mengalami gerakan tanah disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Serta dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). H

“Hasil overlay tersebut menunjukkan bahwa beberapa kecamatan di Banyumas termasuk dalam Zona Menengah-Tinggi yang patut diwaspadai, terutama saat curah hujan berada di atas normal,”jelas Budi pada Jumat (13/12).

Menurutnya, kecamatan yang masuk dalam kategori zona menengah-tinggi antara lain Ajibarang, Banyumas, Cilongok, Gumelar, Jatilawang, Kalibagor, Karanglewas, Kebasen, Kemranjen dan Lumbir. “Selain itu juga Patikraja, Pekuncen, Purwojati, Purwokerto Barat, Purwokerto Selatan, Purwokerto Timur, Purwokerto Utara, Rawalo, Sokaraja, Somagede, Sumpiuh, Tambak dan Wangon,”katanya.

Dijelaskan oleh Budi, beberapa wilayah seperti Baturaden, Kedungbanteng, dan Sumbang memiliki potensi tambahan berupa banjir bandang atau aliran bahan rombakan. Hal ini disebabkan oleh kondisi geologi serta intensitas curah hujan yang tinggi di kawasan tersebut.

“Kami mengimbau kepada masyarakat, terutama yang berada di wilayah-wilayah rawan, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap tanda-tanda pergerakan tanah, seperti munculnya retakan tanah, pohon yang miring, atau pergeseran bangunan. Selain itu, warga harus menghindari aktivitas di area yang berisiko longsor, terutama saat hujan lebat berlangsung.,”jelasnya. (Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya