Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KEMENTERIAN Lingkungan Hidup RI akan menggandeng industri semen yang beroperasi di Kalimantan Selatan dalam upaya mengatasi masalah persampahan di wilayah tersebut. Produksi sampah di Kalsel mencapai 738 ribu ton per tahun dan hampir 20% tidak terkelola.
Hal itu dikemukakan Menteri LH, Hanif Faisol Nurofiq, saat memimpin rapat koordinasi pengelolaan sampah di Banjarbaru, di Kalsel, kemarin. "Kita akan mereview kerja sama dengan swasta dalam hal ini industri semen yang beroperasi di Kalsel untuk mengatasi persoalan sampah. Salah satunya dengan teknologi pengolahan sampah yang disebut Refuse Derived Fuel (RDF)," kata Hanif.
RDF merupakan salah satu teknologi yang diharapkan dapat membantu mengurangi timbunan sampah. Dengan teknologi ini sampah dijadikan bahan bakar alternatif bagi industri. Di Kalsel ada dua industri semen yang beroperasi yaitu PT Indocement Tunggal Perkasa (ITP) dan PT Chonch.
ITP diharapkan menjadi penampung RDF sampah yang berasal dari wilayah seperti Kota Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Kotabaru. Sedangkan PT Chonch menampung RDF dari daerah Kabupaten Barito Kuala, Banjar, Tapin dan Hulu Sungai.
Hanif mengatakan pihaknya akan meminta komitmen perusahaan semen tersebut terkait penggunaan bauran RDF. "Daerah seperti Kalsel dengan APBD yang terbatas akan sulit untuk pengadaan mesin incenerator skala besar untuk membakar sampah. Karena itu kita akan menggandeng industri semen yang beroperasi di Kalsel," tuturnya.
Plt Gubernur Kalsel, Muhidin, Jumat (29/11) mengatakan masalah kualitas lingkungan termasuk sampah akan menjadi prioritas Pemprov Kalsel. "Segera kami akan mengumpulkan semua kepala daerah di Kalsel untuk mencari solusi untuk mengatasi masalah persampahan ini. Kita akan bekerjasama dengan Kementerian LH," ucapnya.
Volume produksi sampah di Provinsi Kalsel perhari mencapai 2.000 ton atau 738 ribu ton lebih per tahun. Ada sekitar 18,58% sampah tidak terkelola atau 137.250 ton. Sebagian masyarakat masih menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan sampah.
Komposisi sampah berupa 39,4% berasal dari sisa makanan, 19,20% sampah plastik, 12,30% sampah kayu dan sampah kertas/karton 10%. Sumber sampah 38,70% berasal dari sampah rumah tangga, pasar tradisional 19,1% dan pusat perniagaan 16,80%. (N-2)
Atasi pencemaran tanah! Temukan solusi inovatif, pelajari upaya pembersihan, dan wujudkan lingkungan bersih berkelanjutan.
AHY menambahkan sudah beberapa kali rapat bersama jajarannya untuk membahas mengenai sampah. Khususnya dalam menyiapkan infrastruktur pendukung.
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dengan sistem open dumping tidak lagi dihitung sebagai capaian penanganan sampah. TPA jenis ini akan masuk dalam kategori sampah tidak terkelola.
Hanya satu zona dari lima zona TPA Sarimukti yang bisa difungsikan untuk menampung sampah, sedangkan dua zona sedang dalam tahap penataan ulang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved