Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Perseteruan Peternak Sapi Perah dengan Industri Tuntas

Faishol Taselan
15/11/2024 21:38
Perseteruan Peternak Sapi Perah dengan Industri Tuntas
Peternak sapi perah(ANTARA FOTO)

POLEMIK peternak sapi perah lokal dengan pihak pabrik susu dipastikan tuntas. Hal ini usai Pemprov Jawa Timur (Jatim) menyampaikan kewajiban industri susu untuk menyerap hasil susu peternak lokal.

“Kebijakan Menteri Pertanian sudah sangat jelas, kebijakan tersebut sangat berpihak kepada peternak sapi perah,” kata Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono di Surabaya, Jumat (15/11).

Menurutnya, keberadaan regulasi terkait kewajiban Industri Pengolahan Susu (IPS) menyerap susu segar peternak bisa menjamin kepastian usaha peternak sapi perah rakyat. Persoalan susu yang sempat viral pun selesai dengan gerak cepat seluruh stakeholder.

"Ini kabar gembira karena Mentan telah memberikan keputusan bagaimana melindungi peternak sapi perah dan pengusaha susu untuk bersama-sama memajukan industri pengolahan susu di Indonesia," ungkapnya.

Adhy juga mengusulkan agar komoditas susu segar bisa masuk dalam daftar Komoditas Bahan Pokok Penting atau Bapokting. Dengan masuknya susu segar menjadi Bapokting, pemerintah mampu menetapkan harga pokok produksi (HPP) dan Harga Eceran Tertinggi (HET) susu segar sehingga bisa memantau agar harga tetap stabil.

"Adanya jaminan susu segar yang dihasilkan peternak akan diserap Industri Pengolahan Susu (IPS) menjadi penyemangat peternak untuk tetap membudidayakan sapi perah," tuturnya.

Tercatat, secara nasional, Jawa Timur menempati peringkat tertinggi populasi sapi perah di Indonesia dengan kontribusi 62% terhadap populasi sapi perah nasional. Sedangkan susu segar Jawa Timur memproduksi sebanyak 456.343 ton per tahun dan berkontribusi 54% dari total produksi susu segar nasional.

Untuk meningkatkan produksi susu segar di Jatim, Pemprov Jatim telah mengimplementasikan teknologi inseminasi buatan, embrio transfer dan kemuliaan ternak melalui uzi zuriat untuk menjaring bibit unggul lokal Jatim. Upaya lain peningkatan produksi susu di Jatim juga melewati alternatif pemeliharaan sapi perah jenis jersey yang dilakukan PT Greenfields Indonesia. 

"Sapi perah jersey memiliki performa berat badan sedang antara 300-350 kg. Lebih adaptif terhadap iklim tropis, asupan pakan lebih sedikit dengan produksi lebih rendah dari sapi PFH namun memiliki kandungan total solid lebih tinggi," jelasnya. 

Ke depan, Adhy berharap Jatim sebagai gudang sapi perah nasional terus meningkatkan investasi. Pemerintah Daerah Jawa Timur menyatakan kesiapan menerima investasi dari berbagai investor guna mengembangkan sektor peternakan, khususnya sapi perah dan sapi potong. 

"Kami optimistis dengan terciptanya iklim investasi sapi perah yang kondusif dapat memicu peternak meningkatkan populasi sapi perah dan produk susu segar," pungkasnya.(M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya