Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

1.080 Sapi Perah Impor Masuk Jatim, Dorong Swasembada Susu Nasional

 Gana Buana
15/7/2025 19:17
1.080 Sapi Perah Impor Masuk Jatim, Dorong Swasembada Susu Nasional
Serah terima sapi perah(Dok. Pemprov Jatim)

Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengimpor 1.080 ekor sapi perah dara bunting dari Australia guna memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan produksi susu nasional. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan langkah ini sebagai strategi konkret untuk mempercepat swasembada susu dan mendorong pemerataan ekonomi bagi peternak lokal.

Pengadaan sapi perah berkualitas tinggi—hasil persilangan Holstein dan Jersey—difasilitasi oleh PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) melalui anak usahanya PT Santosa Agrindo Lestari (Santori), bekerja sama dengan PT Greenfields Indonesia.

“Sebanyak 1.080 sapi perah ini akan didistribusikan ke lima kabupaten sentra peternakan sapi perah, yakni Malang, Blitar, Kediri, Pasuruan, dan Kota Batu,” ujar Khofifah dalam kunjungan resmi, Selasa (15/7).

Tingkatkan Produksi Susu, Dukung Program MBG

Khofifah menegaskan impor ini merupakan langkah strategis guna menambah populasi sapi perah dan memperkuat rantai pasok susu segar di Jatim, terutama untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Kami optimistis peningkatan produksi susu ini akan mencukupi kebutuhan MBG dan mendorong kemandirian peternak lokal,” tegasnya.

Saat ini, 79% kebutuhan susu nasional masih dipenuhi melalui impor. Kehadiran Greenfields sebagai off-taker memberi jaminan bahwa susu hasil peternak tidak akan mengalami hambatan pemasaran.

Data menunjukkan populasi sapi perah di Jatim sempat turun akibat wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada 2022. Dari 305.708 ekor pada 2021, turun menjadi 282.364 ekor. Produksi susu segar harian pun menurun hingga 16,8%.

Namun, pemulihan terjadi pada 2023 dan 2024. Berdasarkan BPS, populasi sapi perah di akhir 2024 mencapai 292.265 ekor, menjadikan Jatim kontributor terbesar nasional dengan 60% dari total populasi sapi perah Indonesia.

Kolaborasi Swasta dan Pemerintah Jadi Kunci

Khofifah menyambut baik kemitraan antara sektor swasta dan pemerintah, dan berharap JAPFA akan melanjutkan impor tahap kedua. Sementara PT Greenfields Indonesia diharapkan dapat memberdayakan peternak mitra dalam pembibitan dan pemeliharaan sapi perah betina hasil farm mereka di Malang dan Blitar.

Selain JAPFA dan Greenfields, PT Bumi Rojokoyo Banyuwangi dan PT Bumi Kironggo Joyo Bondowoso turut mengimpor 2.200 ekor sapi perah, menjadikan total impor tahun ini mencapai 3.300 ekor.

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian, Agung Suganda, mengungkapkan rencana tambahan 10.000 ekor sapi perah untuk mengisi unit peternakan baru di Blitar. Kementerian siap mendukung percepatan perizinan melalui Badan Karantina Indonesia.

Komisaris Utama JAPFA, Syamsir Siregar, menegaskan bahwa program ini dirancang tidak hanya untuk jangka pendek.

“Pemberdayaan peternak lokal menjadi kunci keberhasilan. Pendampingan teknis dan pembinaan berkelanjutan akan menciptakan generasi peternak mandiri dan berdaya saing tinggi,” katanya. (RO/Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya