Kurangi Impor, Komisi IV DPR Ajak Semua Pihak Dukung Produksi Susu Lokal

KOMISI IV DPR RI melakukan kunjungan kerja spesifik ke Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, untuk menyikapi permasalahan sektor persusuan nasional.

Ketua rombongan Komisi IV Ahmad Yohan, menyatakan bahwa tujuan kunjungan ini adalah untuk menggali persoalan dalam subsektor peternakan, terutama terkait dengan produksi susu lokal yang belum mampu memenuhi kebutuhan nasional.

Baca juga : Pengusaha Susu Lokal Harus Bisa Tingkatkan Efisiensi dan Daya Saing

Dalam pertemuan tersebut, peternak mengungkapkan keluhan terkait penolakan susu oleh industri pengolahan susu (IPS) karena dianggap tidak memenuhi standar kualitas.

"Kami sudah mengikuti arahan peningkatan kualitas, tapi susu kami masih banyak yang ditolak," kata seorang peternak.

Selain itu, para peternak juga meminta pemerintah untuk menetapkan susu segar sebagai bahan pokok penting (Bapokting), yang diharapkan dapat menyamakan harga susu segar di seluruh daerah.

Baca juga : Kunjungi 5 Negara, Prabowo Bawa Komitmen Investasi Capai USD 18,5 Miliar

Peternak juga mendesak adanya dukungan untuk memasarkan produk hilirisasi, seperti pupuk organik, serta kebijakan pembatasan impor yang dapat meningkatkan serapan susu lokal oleh industri. Ahmad Yohan menegaskan pentingnya kolaborasi antara peternak, pemerintah, dan IPS untuk meningkatkan produksi susu nasional. "Semua pihak harus berkomitmen. Tata niaga susu perlu diatur ulang agar lebih berpihak pada peternak lokal," ujar Ahmad.

Sebagai langkah konkret, Komisi IV mendorong beberapa upaya, di antaranya mempermudah peternak untuk mendapatkan pupuk subsidi untuk lahan hijauan pakan ternak, pelatihan bagi peternak melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), serta revisi regulasi untuk mendukung tata niaga yang lebih baik.

Di sisi lain, beberapa pelaku industri juga menunjukkan dukungannya terhadap peternak. Perwakilan dari Frisian Flag mengungkapkan bahwa mereka telah menjalin kemitraan dengan peternak di beberapa wilayah, termasuk Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Nestlé Indonesia pun berkomitmen untuk mengembangkan standar kualitas dan menyediakan program CSR yang dapat diakses oleh peternak.

Baca juga : Ramai Susu Sapi Dibuang Peternak, Titiek Soeharto Kunjungi KPSBU Lembang

Makmun, Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), menyatakan bahwa sesuai dengan arahan

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan, pemerintah terus memantau penyerapan susu segar dalam negeri oleh IPS. Ia juga mengusulkan penerapan standar minimal kandungan susu lokal (seperti TKDN) pada produk susu yang disajikan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk mendukung produksi susu nasional. "Model bisnis impor sapi perah juga harus melibatkan koperasi dan peternak lokal," tambah Makmun.

Kunjungan kerja ini menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, peternak, dan industri untuk meningkatkan kesejahteraan peternak serta memperkuat produksi susu nasional. Ketua Komisi IV Ahmad Yohan, mengakhiri kunjungan dengan menegaskan bahwa komitmen dari semua pihak adalah kunci untuk mewujudkan ketahanan pangan berbasis susu di Indonesia. (Z-10)