Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Imbas Erupsi Gunung Lewotobi, 6 ribu Penumpang Batal Terbang di Bandara Lombok

Putri Anisa Yuliani
13/11/2024 11:12
Imbas Erupsi Gunung Lewotobi, 6 ribu Penumpang Batal Terbang di Bandara Lombok
Ilustrasi(MI/Arnoldus Dhae)

ERUPSI Gunung Lewotobi Laki-Laki berimbas pada batalnya puluhan penerbangan di Bandara Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sejumlah 6 ribu penumpang batal terbang dari dan menuju Bandara Lombok karena pembatalan penerbangan tersebut.

"Jumlah penumpang yang terdampak itu sekitar 6.000 penumpang berdasarkan jumlah penumpang per hari sebelumnya di Bandara Lombok baik yang datang maupun yang berangkat," Humas Bandara Lombok Arif Haryanto sebagaimana dilansir dari Antara, Rabu (13/11).
 
Sementara itu, berdasarkan data sementara hingga siang ini jumlah penerbangan yang dibatalkan mencapai 30 penerbangan dari semua maskapai penerbangan. Sedangkan beberapa rute penerbangan lain masih ada yang delay dan kemungkinan dibatalkan, karena arah semburan abu vulkanis Gunung Lewotobi masih ke arah barat.
 
"Artinya yang masih delay ini kemungkinan bisa batal, tergantung kondisi letusan gunung Lewotobi," katanya.
 
Ia mengatakan bagi penerbangan yang dibatalkan, para penumpang menerima informasi dan broadcast melalui WhatsApp dan SMS dari pihak maskapai yang menginformasikan terkait perubahan jadwal penerbangan (reschedule) ke penerbangan esok dan terkait mekanisme refund.
 
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melarang siapapun untuk beraktivitas pada radius tujuh kilometer dari puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki, kecuali tim petugas SAR gabungan atas rekomendasi dari Badan Geologi Kementerian ESDM dengan tujuan keselamatan.

Gunung Lewotobi Laki-Laki merupakan salah satu gunung api aktif di NTT yang hampir sepanjang tahun ini aktivitas vulkanisnya secara fluktuatif meningkat.

Badan Geologi Kementerian ESDM meningkatkan statusnya menjadi level IV (Awas) mulai Minggu (3/11) pukul 24.00 Wita. Peningkatan status tersebut berdasarkan hasil evaluasi aktivitas periode 23 Oktober-3 November 2024 pukul 18.00 Wita.

Merujuk hasil analisa dari Badan Geologi keberadaan desa yang terpaut sekitar 7 kilometer (zona bahaya) dari bukaan kawah gunung api tidak hanya berpotensi terkena lontaran material vulkanis, tapi juga banjir lahar dingin Gunung Lewotobi Laki-Laki di masa mendatang. (Ant/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya