Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Dampak Kebakaran, Nasib Karyawan Pabrik Mainan di Kendal belum Bisa Dipastikan

Akhmad Safuan
02/11/2024 11:17
Dampak Kebakaran, Nasib Karyawan Pabrik Mainan di Kendal belum Bisa Dipastikan
Pabrik mainan PT Master Kidz Indonesia di Kawasan Industeri Kendal (KIK), Kabupaten Kendal ludes terbakar dan rata dengan tanah(MI/Akhmad Safuan)

PABRIK mainan anak-anak PT Master Kidz Indonesia yang berada di Kawasan Industri Kendal (KIK), Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, ludes terbakar. Sejumlah 780 karyawan di pabrik tersebut terancam kehilangan pekerjaan.

Api berkobar sejak Jumat (1/11) hingga lebih 12 jam belum padam sehingga membakar ribuan meter persegi pabrik mainan anak-anak di Kawasan Industri Kendal (KIK) itu. Kini tersisa puing yang rata dengan tanah. 

Petugas gabungan menggunakan belasan unit mobil pemadam kebakaran yang didatangkan dari daerah tetangga melakukan pemadaman dan pendinginan di lokasi kebakaran. Hingga Sabtu (2/11) pagi, kepulan asap masih terlihat di reruntuhan pabrik dan penyemprotan air masih dilakukan untuk proses pendinginan.

"Secara keseluruhan ada 780 karyawan di pabrik ini, seluruh karyawan diliburkan akibat kebakaran melanda Jumat (1/11). Hingga kini belum dapat diputuskan bagaimana ke depannya nasib ratusan karyawan itu," kata HRD PT Master Kidz Indonesia, Argo.

Kepala Seksi Opsdal Damkar Kendal Jambari mengatakan proses pemadaman kebakaran banyak mengalami kesulitan karena banyak bahan mudah terbakar, lalu lokasi yang luas sulit dijangkau petugas. Bahkan untuk memadamkan, beberapa bangunan bagian gudang dirobohkan paksa.

Salah satu saksi mata kebakaran, Ags, mengatakan percikan api berawal dari lantai dua gudang penyimpanan material bahan produksi mainan seperti kayu dan sejumlah bahan kimia. Api lantas menyambar thinner (cairan pelarut) yang digunakan untuk mengencerkan cat hingga semakin cepat membakar gudang penyimpanan tersebut.

"Saya melihat sejumlah karyawan mencoba melakukan pemadaman dengan alat pemadam (apar) tapi api kian membesar merambat ke sisi lain dan tidak terkendali, hingga karyawan yang sedang bekerja berlarian langsung turun menyelamatkan diri," ujarnya.

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto mengungkapkan untuk mengusut kasus tersebut pihaknya meminta keterangan dari beberapa saksi mata. Selain itu kepolisian juga menurunkan tim laboratorium forensik (labfor) untuk penyelidikan lebih lanjut.

"Saat ini masih dikakukan proses pendinginan, beberapa titik masih ada kepulan asap dan diduga ada percikan api. Petugas pemadam terus menuntaskan proses pemadaman," kata Artanto.(M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik