Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Budaya Berkebun dan Bertani Perlu Dibangun Sejak Dini

Rahmatul Fajri
14/10/2024 14:21
Budaya Berkebun dan Bertani Perlu Dibangun Sejak Dini
Panen di areal greenhouse Yayasan Pendidikan Ummah Balikpapan itu merupakan hasil tanam anak-anak yang ada di berbagai LKSA.(MI)

Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik meminta budaya berkebun dan bertani perlu dibangun sejak dini. Ia mengatakan usaha di bidang pangan tak kalah potensial dibanding sektor energi. 

"Orang masih bisa hidup tanpa listrik. Tapi orang tak bisa tanpa pangan," kata Akmal, melalui keterangannya, Senin (14/10).

Akmal mengatakan budaya berkebun telah terlihat saat ia mengikuti kegiatan memanen bersama petani milenial Greenhouse Yayasan Pendidikan Ummah dan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) di Balikpapan. Panen di areal greenhouse Yayasan Pendidikan Ummah Balikpapan itu merupakan hasil tanam anak-anak yang ada di berbagai LKSA.

Baca juga : Cegah Penyakit dan Penuaan Dini, Sayur dan Buah Kaya Antioksidan Lawan Radikal Bebas

"Jadi, kalau biasanya kita membantu anak-anak yatim, maka hari ini kita akan menikmati sayuran hasil tanaman anak-anak LKSA," kata Akmal. 

Akmal mengaku dari kegiatan kecil seperti ini diharapkan terjadi perubahan besar dalam pola pikir masyarakat bahwa tidak hanya berpikir bagaimana menggali batu bara, tetapi juga pandai memanfaatkan potensi sekitar untuk bertani dan berkebun.

Akmal mengambil contoh awalnya banyak yang tidak percaya bila anggur bisa ditanam dan sukses tumbuh di Kaltim. Ternyata, UPT Asrama Haji Balikpapan sukses menanam anggur dan panen. Untuk Yayasan Pendidikan Ummah ini, Akmal mengaku secara khusus mengirim tenaga ahli dalam bidang tanaman dari Bogor untuk melakukan pendampingan. Ia bersyukur hasilnya sangat memuaskan. Hal ini membuktikan bila Kaltim memiliki potensi besar dalam pengembangan pangan, meski lokasi greenhouse bebatuan.

“Ini yang selalu saya bilang ke generasi muda di Kaltim. Kita tidak perlu berkotor-kotor berlumpur-lumpur untuk menjadi petani. Terpenting adalah kemauan. Kepercayaan diri untuk menanam ini yang akan terus saya bangun untuk mengubah pola pikir masyarakat Kaltim. Ini momentum untuk membangunkan kesadaran masyarakat,” tegas Akmal.

Akmal berharap keberhasilan ini akan menjadi contoh bagi sukses besar berikutnya. Dirinya juga akan terus berjuang membangun percaya diri masyarakat untuk menanam.
"Memang saya tidak dapat apa-apa dari sini. Tapi saya dapat kebahagiaan melihat panen dari tanaman anak-anak kita. Mudahan-mudahan, kita semua bisa menuai kebahagian," harap Akmal. (I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Cahya Mulyana
Berita Lainnya