Polisi akan Selidiki Kasus Tembok Maut SMKN 1 Kota Jambi

Solmi
05/10/2024 19:49
Polisi akan Selidiki Kasus Tembok Maut SMKN 1 Kota Jambi
Kapolresta Jambi Komisaris Besar Eko Wahyudi.(MI/Solmi)

KASUS ambruknya pagar beton pembatas pembatas SMK Negeri I Kota Jambi, pada saat hujan lebat disertai angin kencang menjelang sore Jumat (4/10) itu, mendapat perhatian dari Polresta Jambi.

Kapolresta Jambi Komisaris Besar Eko Wahyudi, kepada Media Indonesia Sabtu (5/10) siang, menyebutkan, meskipun ada faktor dominan mengarah kepada bencana alam, pihaknya akan menyelidiki penyebab rubuhnya pagar beton pembatas SMKN 1 Kota Jambi.

"Saya sudah perintahkan Kanit Reskrim untuk melakukan penyelidikan yang akurat. Kita mengambil keterangan dari berbagai pihak, termasuk dari pihak pemangku sekolah bersangkutan," kata Eko Wahyudi.

Baca juga : Tim Satgas Datangi Lansia di Daerah Terpencil untuk Divaksinasi

Peristiwa robohnya pagar beton pembatas SMK Negeri I Kota Jambi tersebut menewaskan tiga orang dan menyebabkan seorang ibu patah kaki. Satu lagi korban tewas atas nama Ahasan Basri, 15 tahun, pelajar sebuah SLTA di Kota Jambi.

Peristiwa ambruknya pagar beton pembatas SMK Negeri 1 Kota Jambi itu, sungguh membawa luka mendalam bagi pasangan Kiagus Muhammad Arman dan Nurhasanah.

Dua buah hati yang mereka miliki, yakni Arsyilla Amra Syafiya, 7, dan Asiyah Hanna Khansa, 5, telah pergi untuk selamanya. Kedua buah hati mereka tewas tertimpa pagar beton, saat bermain di halaman rumahnya di Lorong Masjid Darussabil, RT 25, Kelurahan Simpang IV Sipin, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi.

Baca juga : Masuk DTKS, Warga Anak Dalam Dapat Akses BST dan BPNT

Kiagus dan isterinya Nurhasannah, Sabtu (5/10) siang, hanya mampu menangis saat menyaksikan kedua buah hatinya dimakamkan dalam satu lobang di Pemakaman Bumi Ayu, Kenali Asam Bawah, Kecamatan Kotabaru, KotaJambi.

"Bagaimana tidak sedih Pak, mereka punya dua orang anak. Dan keduanya pergi untuk selamanya," ujar Reza, paman dari kedua anak malang yang tewas tersebut.

Menurut masyarakat di sekitar lokasi musibah, kondisi pagar beton SMKN 1 Kota Jambi setinggi tiga meter yang mengelilingi permukiman mereka sudah lama dikeluhkan, lantaran terlihat sudah tua dan rapuh. Hal itu sudah kerap disampaikan ke pihak sekolah, namun tidak pernah digubris.  (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya