Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Tiga Warga Kota Jambi Tewas Tertimpa Tembok Sekolah

Solmi
04/10/2024 20:51
Tiga Warga Kota Jambi Tewas Tertimpa Tembok Sekolah
Warga menyaksikan pager beton yang roboh. Tiga orang tewas tertimpa tembok pager beton yang roboh itu.(MI/Solmi)


TIGA warga Lorong Masjid Darussabil, Kelurahan Simpang IV Sipin, Kecamatan Telanaipura, Kota Jambi, tewas ditimpa pagar tembok sepanjang 50 meter pembatas Sekolah Menengah Kejuruan Negeri I yang roboh saat hujan lebat mengguyur kota itu sepanjang Jumat (4/10) sore.

Dua dari korban masih anak-anak, masing-masing seorang anak perempuan bernama Arsyifah Hanna Kwansa, 5, dan Arsyila Amra Sagiyyah, 7, laki-laki. Sedangkan satu orang lagi atas nama Hasan Basri Agus, 15 tahun. Ketiganya tercatat sebagai warga RT 025, Kelurahan Simpang IV Sipin, Kota Jambi.

Dari informasi yang diperoleh Media Indonesia, Hanna dan Syilla tertimpa saat bermain di dekat pagar tembok SMKN I, sekolah kejuruan favorit di Kota Jambi. Sementara korban Hasan Basri ditimpa pagar tembok dengan ketinggiaan sekitar tiga meter, saat melintas pulang dengan sepeda motor.

Baca juga : Tim Satgas Datangi Lansia di Daerah Terpencil untuk Divaksinasi

Diwarnai teriakan pilu dari orang tua korban, puluhan warga sekitar lokasi berusaha mengevakuasi ketiga korban dari himpitan beton. Setelah berjuang sekitar satu jam, ketiga korban berhasil dievakuasi dan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Jambi. Namun setiba di rumah sakit, ketiganya dinyatakan sudah meninggal dunia.

Menurut Kapolresta Jambi Komisaris Besar Eko Wahyudi yang tiba di lokasi beberapa saat setelah kejadian, selain menelan tiga korban jiwa, ambruknya pagar beton SMKN I Kota Jambi juga menyebabkan satu wanita dewasa, warga setempat cidera patah tulang.

Eko Wahyudi kepada wartawan di lokasi kejadian menyebutkan, dari data yang dikumpulkan, usia pagar beton pembatas SMKN I di dekat permukiman warga tersebut sudah tua.

Baca juga : Masuk DTKS, Warga Anak Dalam Dapat Akses BST dan BPNT

Ditambahkan Eko, berdasarkan informasi yang dia dapatkan dari saksi-saksi di lokasi, tembok SMKN I yang rubuh dekat permukiman warga tersebut dibangun pada 1980-an. "Kalau benar, memang sudah layak direnovasi,” ujar Eko.(N-2)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya