Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KEPALA Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Cahyo Nugroho menyebutkan sesuai tinjauan parameter iklim
secara umum, global, hingga regional, saat ini El Nino-Southern Oscillation (Enso) dalam kondisi netral dan diprediksi berpotensi menuju La Nina mulai periode September 2024.
Sedangkan, Indian Ocean Dipole (IOD) berada pada status netral diprediksi bertahan sampai Februari 2025.
"Anomali suhu muka laut di wilayah perairan Nusa Tenggara Timur (NTT) umumnya cenderung netral hingga lebih hangat dari klimatologisnya, dan diprediksi akan terus hangat dengan anomali suhu muka laut berkisar antara +0.5 sampai dengan +1.0 0C pada periode September 2024 hingga Februari 2025," ujarnya seperti dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (5/9).
Baca juga : BMKG Keluarkan Peringatan Dini Potensi Kekeringan
Informasi itu dapat dijadikan kewaspadaan dan pertimbangan untuk melakukan langkah-langkah mitigasi dampak yang kemungkinan timbul dari kondisi tersebut.
Selain itu, BMKG juga mengeluarkan peringatan dini kekeringan meteorologis pada dasarian I September 2024 di sejumlah kecamatan dengan kategori waspada, siaga, dan awas.
Untuk kategori awas kekeringan,terdapat kecamatan di delapan kabupaten yakni Kupang (3 kecamatan), Kota Kupang (6 kecamatan), Lembata (2 kecamatan), Sabu Raijua (3 kecamatan), Rote Ndao (2 kecamatan), Sikka (2 kecamatan), Sumba Timur (9 kecamatan, dan (Timor Tengah Selatan (1 kecamatan).
Selanjutnya, enam kecamatan berstatus waspada kekeringan, dan lebih dari 100 kecamatan lagi berstatus siaga kekeringan.
"Informasi yang diberikan ini diharapkan dapat membantu dalam melakukan antisipasi serta pengambilan keputusan terhadap kondisi cuaca atau iklim ekstrem yang mungkin terjadi," ujarnya. (PO/J-3)
Fenomena kemarau basah saat ini terjadi di beberapa daerah Indonesia. Berbeda dengan kemarau biasa yang kering dengan sedikit hujan, kemarau basah justru ditandai dengan hujan yang turun
BMKG memprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang selama periode 3–9 Januari 2025
BMKG memantau bahwa Monsun Asia yang aktif, disertai fenomena La Nina lemah, menjadi faktor utama yang memengaruhi curah hujan di sejumlah wilayah.
MENTERI Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan mengingatkan potensi dampak fenomena La Nina pada malam tahun baru 2025.
KEPALA Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa cuaca ekstrem diperkirakan berpotensi terjadi hingga Maret-April 2025.
STASIUN Meteorologi El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengimbau warga agar mewapadai potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi pada 22-24 September 2024.
“Sampai hari ini belum ada permintaan, meskipun prakiraan musim kemarau sebenarnya sudah dimulai pada dasarian ketiga bulan Mei. Tapi kita siapkan,”
TIGA daerah di Jawa Timur dalam status siaga darurat kekeringan akibat kemarau yang mulai melanda.
Warga berdoa agar hujan turun di tengah kekeringan yang melanda kawasan tersebut.
MEMASUKI musim kemarau, sejumlah wilayah di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mulai mengalami kekeringan.
"Kami juga sudah mempersiapkan anggaran untuk operasional truk tangki penyuplai air bersih yang jumlahnya ada lima unit dengan kapasitas 5.000 liter dan 4.000 liter,"
AKIBAT tidak turun hujan dan krisis air saluran irigasi, kekeringan lahan sawah di Kabupaten Pidie, Aceh, semakin parah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved