Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

BMKG: Titik Panas di Kalbar Mengalami Peningkatan Signifikan

 Gana Buana
03/9/2024 16:16
BMKG: Titik Panas di Kalbar Mengalami Peningkatan Signifikan
Titik panas di Kalimantan Barat(Ilustrasi)

KOORDINATOR Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Supadio Sutikno menyampaikan bahwa Kalimantan Barat (Kalbar) mengalami peningkatan jumlah titik panas sejak awal September. Hingga 2 September, telah terpantau 2.015 titik panas di berbagai wilayah provinsi tersebut.

“Kalimantan Barat saat ini sedang mengalami peningkatan drastis dalam jumlah titik panas yang terdeteksi, yang berpotensi besar memicu kebakaran hutan dan lahan (karhutla),” ujar Sutikno di Pontianak, Selasa (3/9).

Baca juga : Musim Hujan Tiba, Titik Panas di Kalimantan Timur Turun

Sutikno menjelaskan bahwa pada tanggal 1 September 2024, terdeteksi sekitar 1.900 titik panas di Kalbar. Angka ini meningkat menjadi lebih dari 2.000 titik pada tanggal 2 September.

Titik panas tersebut terdeteksi dengan akurasi tinggi, terutama di beberapa kabupaten seperti Kapuas Hulu, Sintang, Melawi, Sanggau, Sekadau, dan Landak.

“Peningkatan titik panas ini sangat signifikan, khususnya di wilayah Landak dan sekitarnya, yang perlu diwaspadai,” tambahnya.

Baca juga : Titik Panas Karhutla Sumatra Tembus 446 Titik, Paling Banyak Sumsel

Peningkatan jumlah titik panas ini menunjukkan potensi tinggi terjadinya karhutla. Berdasarkan prediksi, risiko kebakaran akan tetap tinggi hingga 7 September.

Meskipun diperkirakan akan terjadi hujan ringan pada 7 hingga 8 September, yang diharapkan dapat mengurangi jumlah titik panas, situasinya tetap memerlukan kewaspadaan.

“Setelah 7 dan 8 September, meskipun ada potensi hujan, kami memprediksi titik panas akan kembali meningkat,” ungkap Sutikno.

Baca juga : Prakiraan Cuaca Kamis 29 Agustus 2024, Sebagian Besar wilayah Indonesia Diprediksi Berawan

Data terbaru menunjukkan bahwa pada 2 September 2024, terdapat 2.015 titik panas, dengan jumlah terbesar terdeteksi di wilayah Sanggau, disusul oleh Sintang, Melawi, dan Kapuas Hulu.

“Karhutla menjadi ancaman serius, terutama di wilayah yang menunjukkan konsentrasi tinggi titik panas,” tegasnya.

Sutikno juga menyampaikan bahwa kemungkinan hujan yang konsisten baru akan terjadi setelah 20 September 2024.

Baca juga : Bangka Selatan Dikepung Titik Panas yang Diduga Karhutla

“Hujan yang konsisten mungkin baru akan turun setelah pertengahan September, sehingga kita harus tetap waspada terhadap potensi kebakaran selama periode ini,” katanya.

Untuk mengurangi risiko kebakaran, Sutikno mengimbau masyarakat dan pihak berwenang untuk meningkatkan upaya pemantauan dan penanggulangan karhutla.

“Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait sangat penting untuk mencegah kebakaran serta melindungi lingkungan dan kesehatan masyarakat,” pungkas Sutikno. (Ant/Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya