Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
OPERASI Modifikasi Cuaca (OMC) yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN) di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, tidak berhasil menurunkan hujan. Program hujan buatan yang berlangsung tiga hari itu tidak mampu menyemai awan menjadi hujan.
"Iya tidak berjalan maksimal sehingga tidak turun hujan, " kata Kalaksa BPBD Bojonegoro Laela Nor Aini, Selasa (13/8).
Menurut dia, OMC ini merupakan program pembasahan kekeringan di Kabupaten Bojonegoro yang dilaksanakan selama tiga hari sejak 9 Agustus lalu. Program pembasahan untuk mengatasi kekeringan ini dilakukan dengan pesawat yang diterbangkan dari Bandara Ngloram, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jateng.
Baca juga : Operasi Modifikasi Cuaca di IKN Berhasil Kurangi Hujan 97%
Sedianya program pembasahan ini, lanjut dia, untuk mengatasi krisis air bersih di desa-desa. Termasuk, untuk meningkatkan debit alat pada waduk dan embung di kawasan setempat. Dengan demikian, pembasahan pada tanaman pangan yang terancam mengalami kekeringan dampak dari El Nino bdapat terhindarkan.
"Tetapi ya karena cuaca tidak mendukung sehingga tidak berhasil menurunkan hujan, " tandasnya.
Aini menjelaskan, pada hari pertama pelaksanaan operasi hanya menghasilkan 0,1 mm awan potensi hujan. Selanjutnya, pada hari kedua juga tidak berhasil serta hari ketiga hasil juga tidak maksimal.
Baca juga : Intensitas Hujan Berkurang, Pelaksanaan Modifikasi Cuaca di Riau Batal
Dia mengungkapkan, untuk menumbuhkan awan potensi hujan harus ada jenis awan yang bisa disemai agar menjadi awan potensi hujan. Berdasarkan data dari BMKG melalui pemantauan satelit diperkirakan kondisi cuaca di Kabupaten Bojonegoro masih tetap sama dan tidak ada potensi pertumbuhan awan hujan sampai pada 19 Agustus mendatang.
Dengan demikian, operasi dihentikan sambil menunggu perkembangan cuaca yangmendukung. " Iya betuk, hanya tiga hari. Kita tunggu lagi kondisi yang memungkinkan, " pungkasnya.(N-2)
MI/M Yakub
ANGGOTA Komisi V DPR RI Novita Wijayanti mendorong peningkatan frekuensi modifikasi cuaca di wilayah rawan, percepatan penanganan titik api, serta evaluasi berkala
Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) telah dilakukan bekerja sama dengan BMKG serta TNI AU untuk mempercepat turunnya hujan di wilayah terdampak.
BMKG memperingatkan tingginya potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Riau dan sekitarnya, menyusul puncak musim kemarau awal Agustus.
BNPB mengerahkan lima unit helikopter water bombing untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau
UPAYA pemadaman karhutla dari udara menggunakan helikopter water bombing di Riau mengalami kendala. Sebagai solusinya, Riau akan menerima bantuan dua helikopter dari Palembang.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali melaksanakan operasi modifikasi cuaca (OMC), sebagai bentuk mitigasi sekaligus penanganan darurat karhutla Riau.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved