Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Dorong Peningkatan Kualitas Rumah Subsidi, 53 Pengembang Tingkatkan Kompetensi

 Gana Buana
08/8/2024 20:03
Dorong Peningkatan Kualitas Rumah Subsidi, 53 Pengembang Tingkatkan Kompetensi
Uji kompetensi pengembang rumah subsidi di Banten(MI)

ASOSIASI Realestat Indonesia (REI) terus berupaya meningkatkan kualitas pengembang yang tergabung dalam asosiasinya, terutama mereka yang berfokus pada pembangunan rumah subsidi.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan kompetensi para pengembang, sehingga mampu meningkatkan kualitas produk perumahan yang dibangun oleh anggota REI Banten.

Baca juga : Tingkatkan Kualitas, 64 Anggota REI Sumsel Jalani Sertifikasi Kompetensi Pengembang

"Sertifikasi uji kompetensi yang digabung dengan Sekolah Developer ini adalah hasil pengamatan kami selama ini. Dari hasil diskusi terkait berbagai masalah yang dihadapi anggota REI Banten di lapangan, muncul gagasan untuk meningkatkan kualitas pengembang. Terutama pengembang yang membangun hunian bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)," ungkap Ketua Dewan Pengurus Daerah REI Banten Roni Hardiriyanto Adali, saat pembukaan Sekolah Developer dan Sertifikasi Uji Kompetensi LSP REI di Cikande, Kabupaten Serang, Banten, pada Rabu (7/8).

Menurut Roni, pengembang rumah bersubsidi perlu meningkatkan kualifikasi dan kompetensinya agar produk yang dihasilkan lebih berkualitas.

"Saat ini bukan lagi zamannya membangun rumah subsidi secara asal-asalan. Rumah subsidi harus memiliki kualitas yang baik untuk mencapai penjualan terbaik," tegasnya.

Baca juga : Sambut Semarak Kemerdekaan, WIKA Realty Luncurkan Tipe Baru dengan Garansi 12 Bulan Rumah Inden

Sekolah Developer yang diinisiasi oleh DPD REI Banten ini bertujuan untuk memfasilitasi transfer ilmu terbaru sesuai dengan kebutuhan pengembangan usaha developer.

"Sekolah Developer REI Banten diharapkan dapat mencetak SDM pengembang yang memiliki kompetensi unggul, berintegritas, dan tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan bisnis di masa depan," ujar Roni.

Roni berharap anggota REI Banten dapat secara adaptif mengakomodasi tuntutan perkembangan pasar perumahan yang semakin dinamis. Oleh karena itu, sertifikasi uji kompetensi ini bertujuan untuk menyiapkan SDM pengembang yang ahli di bidangnya masing-masing.

Baca juga : Kuota Rumah Subsidi Menipis, Kepemilikan Hunian Terjangkau Makin Kritis

"Kita harus bersiap karena pemerintah daerah akan memberlakukan sertifikasi uji kompetensi bagi pelaku usaha properti. Diharapkan anggota REI Banten nantinya sudah memiliki sertifikasi uji kompetensi dari LSP REI yang diakui oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)," kata Roni.

Kepala Bidang Perumahan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi Banten Suhadi menyatakan bahwa pihaknya akan memberlakukan sertifikasi uji kompetensi bagi pengembang perumahan.

"Kami sedang mempersiapkan pembentukan lembaga untuk melaksanakan uji kompetensi bagi tenaga ahli di sektor pembangunan perumahan. Ke depan, orang yang membangun rumah harus memiliki sertifikasi kompetensi," jelasnya.

Baca juga : KIP Waspadai Potensi Korupsi Melalui Tapera

Suhadi menambahkan bahwa ketentuan sertifikasi kompetensi bagi pengembang perumahan sejalan dengan Peraturan Menteri PUPR Nomor 24/PRT/M/2018 tentang Akreditasi dan Registrasi Asosiasi Pengembang Perumahan serta Sertifikasi dan Registrasi Pengembang Perumahan. Rumah yang dibangun harus memenuhi standar layak huni, kenyamanan, dan keamanan bagi penghuninya.

Kepala Badan Sertifikasi dan Kompetensi DPP REI Djoko Slamet Oetomo menjelaskan, usaha developer properti merupakan bisnis yang unik karena melibatkan berbagai disiplin ilmu.

"Pengembang harus menguasai teknik negosiasi untuk pembebasan lahan, memahami aturan, tahapan, serta prosedur konstruksi dan pembangunan, hingga fase pemasaran dan penjualan," paparnya.

Achmad Algadri, pengembang rumah subsidi di Cilegon, menyampaikan berbagai manfaat dari kegiatan pelatihan dan sertifikasi uji kompetensi tersebut.

"Kami mendapat banyak pengetahuan teknis dan motivasi dari para senior yang sudah lebih dulu terjun di bidang ini. Peserta juga bisa berbagi pengalaman mengenai kendala di lapangan," ucap Aldri, Direktur PT Riandy Karya Megah.

Menurut Aldri, sertifikasi kompetensi dari LSP REI meningkatkan kepercayaan stakeholder terhadap pengembang.

"Sertifikasi kompetensi menjadi alat ukur kepercayaan bagi perbankan, institusi keuangan, dan pemilik lahan. Pengembang bersertifikasi tentu akan lebih dipercaya oleh mitra usaha," ujarnya.

Kegiatan ini juga diikuti oleh anggota REI dari wilayah lain seperti REI Jawa Barat, REI Khusus Batam, REI Sulawesi Tenggara, dan REI Sulawesi Selatan.

"Sekolah Developer dan Sertifikasi Uji Kompetensi ini juga diminati oleh pengembang dari wilayah lain. Mereka menyadari pentingnya kegiatan ini," tambah Roni.

Rahmat Darmawan, peserta pelatihan dari REI Sulawesi Selatan, mengakui manfaat yang didapat dari pelatihan dan uji kompetensi ini jauh lebih besar dibandingkan biaya yang dikeluarkan.

"Manfaatnya luar biasa karena membuka pemahaman baru bagi pengusaha properti," katanya, yang membangun rumah MBR di Bantaeng, Gowa, dan Bulukumba, Sulawesi Selatan. (Z-10)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya