Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

International Expo SMK Sumbar Hapus Citra SMK Sebagai Warga Kelas Dua

Basuki Eka Purnama
08/8/2024 14:25
International Expo SMK Sumbar Hapus Citra SMK Sebagai Warga Kelas Dua
Pembukaan International Expo SMK Sumbar(MI/HO)

GONG itu berbunyi juga. Ditandai sirene yang membuka selubung monumen yang khusus diciptakan untuk ajang ini, International Expo SMK Sumbar, yang sudah diproses selama dua tahun, akhirnya resmi dibuka. Pada Rsabu (7/8) malam, Pelataran Medan Nan Bapaneh, Ngalau Indah, disesaki pengunjung. Kota Payakumbuh dari pintu masuknya. 

SMKN 2 Batusangkar membuka galanggang dengan gagah. Silek Galombang yang mereka mainkan jadi pembeda. Silek pengantar carano. Begitu juga dengan pertunjukan Sabai nan Aluih. 

Siswa gabungan SMKN memaparkan, dilema anak tak bermamak, yang berusaha membalaskan kematian ayahnya, ikut menjadi jangkar malam yang sebelumnya dijatuhi hujan lebat.

Baca juga : Pemilik Akun Medsos yang Viralkan Afif Maulana Tewas Dianiaya Polisi telah Minta Maaf

“Andaikan 50% tamatan SMK bisa berkreasi dan inovasi, Indonesia akan lebih maju. Expo memusnahkan citra siswa SMK sebagai warga kelas dua. Nenek moyang kita bukan hanya pelaut tapi juga pedagang. Enterpreneurship. Biar bengkel kecil. Asal mereka yang punya. jangan biarkan expo SMK ini mati,” ujar Ketua DPRD Sumbar Supardi.

Expo menampilkan seluruh kemampuan SMK se-Sumbar untuk memperlihatkan diri. Mulai dari kuliner, fesyen, VR (Virtual Reality), hingga desain dan agribisnis. Booth didesain dengan kekinian menguarkan artistik modern.

“Kami mengapresiasi SMK di Provinsi Sumatra Barat yang telah mengimplementasikan kurikulum merdeka. SMK di Sumbar telah memberikan prestasi. Dan itu memberikan warna pada SMK Indonesia,” ujar Direktur Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Vokasi Kemendikbudristek Muhammad Yusro.

Baca juga : Keluarga Ngaku Dihalangi saat Ambil Jenazah Afif Maulana, Kapolda Sumbar: Tak Sesuai SOP

Pengunjung amat ramai malam itu. Lampu-lampu panggung membelah pentas ke berbagai arah. Penyejuk udara yang berhembusan dari berbagi sisi tak mampu mendinginkan suasana. 

Hadir juga Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Barlius, Pj Wali Kota Payakumbuh Suprayitno, serta ada perwakilan dari Jerman, Jepang dan Malaysia.

“SMK adalah jawaban atas kehidupan berbangsa dan negara. Pertarungan di dunia ini sekarang, pertarungan kompentensi. Pertarungan sertifikasi. Ini yang sekolah sepertinya orangtua. Harus ada kerja sama antara dunia pendidikan SMP dan SLTA,” ujar Gubernur Sumatra Barat Mahyeld.

Baca juga : Kasus Jenazah Dicor, Otak Pembunuhan Ditangkap di Padang Sumbar

Setelah upacara formal selesai, tamu VIP dibawa berkeliling. Mereka melihat booth apresiatif seperti fesyen. Di sana, tamu diberikan pertunjukan batik dan tenun karya SMK. Mereka juga disuguhi Tari Piring yang juga merupakan produk SMK dalam bidang kesenian. 

Expo akan diadakan sampai 11 Agustus mendatang. Pengunjung bisa berpuas mata menyaksikan atraksi booth di live cooking dan hospitality. Juga dihibur oleh 22 pertunjukan dari SMK dan SMA di Sumbar. 

225 Produk SMK

Dalam ajang bertajuk Expo SMK Sumbar 2024 itu, 225 produk dari puluhan SMK se-Sumatra Barat akan dipamerkan di 80 booth/stand produk-produk tersebut, merupakan produk berbasis digital yang sengaja mereka siapkan untuk Expo.

Baca juga : Saksi Kasus Bocah Tewas Diduga Dianiaya Polisi Datangi LPSK

Para siswa peserta Expo, tidak hanya sekadar jadi penjaga booth masing-masing. Mereka juga akan mempresentasikan langsung produknya pada para buyer dan investor dari mancanegara, mulai dari Malaysia, Jepang, hingga Jerman.

Begitu juga dengan investor dari berbagai perusahaan dalam negeri. Perusahaan-perusahaan yang bergerak di berbagai bidang usaha itu, akan datang ke Ekspo untuk melihat produk-produk hasil kreasi para siswa. 

Tujuan para buyer dan investor itu jelas. Mereka akan mencari produk yang bisa mereka beli atau bisa mereka kembangkan dengan mekanisme kerja sama. 

“Kita ingin Expo ini menjadi hilirisasi produk kreatif-inovatif siswa-siswa SMK kita. Kita juga ingin Expo ini membuka dan memperluas jaringan,” jelas Sepris Yonaldi, salah satu Tenaga Ahli di SMK Expo Sumbar 2024, dalam wawancara lewat aplikasi percakapan, Sabtu (3/8).

Di tengah keriuhan itu, isu miring juga menerpa. Beberapa warga mendapatkan informasi, untuk masuk ke dalam Expo dipungut bayaran sebesar Rp50.000. Begitu juga untuk dapat menegakkan booth di lokasi acara.

“Kami tegaskan, tidak ada karcis masuk. Begitu juga soal sewa booth, kami tidak pernah memberlakukannya,” ujar Darmawi yang menjadi penyelenggara acara atau EO. (Z-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya