Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DINAS Pendidikan Kabupaten Berau bekerja sama dengan Nyalanesia mempersembahkan Festival Literasi Berau yang pertama pada 2024. Program ini bertujuan meningkatkan kualitas literasi dan mutu pendidikan di Kabupaten Berau secara efektif dan efisien, dengan berbagai kegiatan yang menyenangkan dan inspiratif.
Festival ini menawarkan serangkaian kegiatan komprehensif, di antaranya workshop dan sertifikasi kompetensi, penulisan dan perlombaan literasi, penerbitan dan percetakan buku, pengembangan program literasi digital melalui website literasi, konsultasi program literasi sekolah, serta penghargaan dan hadiah senilai ratusah juta rupiah.
Semua ini bertujuan untuk memfasilitasi, memotivasi dan menginspirasi sekolah dalam menjalankan Gerakan Literasi Sekolah.
Baca juga : Dorong Literasi Masyarakat dengan Salurkan Perpustakaan Keliling
Acara launching dan sosialisasi program ini telah diselenggarakan secara online melalui Zoom dengan judul Launching & Sosialisasi Program Festival Literasi Berau #1.
Acara ini dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Berau Mardiatul Idalisah, Project Manager Akbar Bagus Wicaksono, dan Koordinator Festival Literasi Berau #1 Karto, serta para undangan perwakilan sekolah (kepala sekolah dan guru) di Kabupaten Berau.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Berau menyampaikan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan berbagai pihak dalam meningkatkan minat baca masyarakat.
Baca juga : Sinar Mas Land Kembangkan Budaya Literasi Siswa, Akademisi, Masyarakat Tangsel
“Festival Literasi Berau diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam memperkenalkan literasi serta membuka peluang bagi masyarakat untuk lebih aktif membaca dan menulis,” ujarnya.
Kolaborasi ini menunjukkan komitmen bersama untuk meningkatkan budaya literasi di Berau.
Nyalanesia yang selama 8 tahun ini telah memfasilitasi lebih dari 400 ribu siswa dan guru, melihat acara ini sebagai langkah signifikan dalam meningkatkan kualitas literasi di Kabupaten Berau.
Baca juga : Pendidikan Nasional masih Hadapi Tantangan Literasi dan Numerasi
Acara ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi dan penghargaan, tetapi juga sarana memperkenalkan keberagaman budaya dan seni kepada masyarakat luas.
Antusiasme peserta dalam acara tersebut mencerminkan semangat dan komitmen mereka mengikuti berbagai kegiatan literasi yang diselenggarakan.
Dalam program ini, mereka akan diajak untuk turut serta dalam berbagai kegiatan kreatif seperti Workshop dan Sertifikasi Kompetensi, Penulisan dan Perlombaan Literasi, Penerbitan dan Percetakan Buku, Pengembangan Program Literasi Digital melalui Website Literasi, Konsultasi Program Literasi Sekolah, Penghargaan dan Hadiah, serta Puncak Acara Festival Literasi Berau.
Baca juga : Pendidikan Nasional masih Hadapi Tantangan Literasi dan Numerasi
Dengan berbagai kegiatan yang menarik dan edukatif ini, diharapkan festival ini dapat menginspirasi dan memotivasi masyarakat, khususnya generasi muda, untuk gemar membaca dan menulis.
Festival Literasi Berau diharapkan menjadi ruang bagi siswa dan guru untuk memperkenalkan karya-karya mereka kepada khalayak luas.
Pemerintah daerah juga diharapkan dapat terus mendukung dan memfasilitasi kegiatan literasi seperti ini guna meningkatkan minat baca dan menulis di kalangan generasi muda.
Melalui program ini, peserta diajak untuk membaca dan menulis serta memahami dan menghargai proses kreatif di balik karya-karya literasi.
Nyalanesia berharap Festival Literasi Berau dapat terus berlangsung setiap tahun dan menjadi agenda rutin yang dinantikan sekolah-sekolah di daerah ini.
Dengan kegiatan literasi berkelanjutan, diharapkan tercipta generasi muda yang gemar membaca dan menulis serta menghargai warisan budaya dan seni dari daerah. Festival Literasi Berau juga menjadi ajang memperkuat identitas lokal dan mempromosikan keberagaman karya masyarakat Berau.
Program Festival Literasi Berau merupakan pengembangan program Gerakan Sekolah Menulis Buku Nasional yang diselenggarakan oleh Nyalanesia sejak 2016.
Berkolaborasi dengan berbagai instansi pendidikan, pemerintah dan perusahaan peduli literasi, program GSMB Nasional telah diikuti lebih dari 3.800 sekolah dari 38 provinsi dan berhasil menerbitkan lebih dari 5.000 judul buku.
"Program ini dipersembahkan bagi sekolah-sekolah di Kabupaten Berau guna menjadi solusi sekaligus wahana untuk mengakselerasi kualitas budaya literasi dan mutu pendidikan secara lebih efektif, efisien, dan penuh suka cita," ujar Lenang Manggala, selaku Founder Nyalanesia.
"Kami mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Pemkab dan Dinas Pendidikan Berau yang telah memfasilitasi sekolah-sekolah di daerahnya melalui program ini," ujar Lenang. (Z-1)
Mahasiswa diajak mengenali lebih dalam cara kerja platform fintech peer-to-peer (P2P) lending, dan mengenal risiko dan manfaat dari pemanfaatan teknologi finansial.
Sepanjang Januari hingga Mei 2025, layanan ini membukukan 443 juta transaksi, didukung oleh 1,19 juta agen yang tersebar di 67.013 desa di seluruh Indonesia.
Lo Kheng Hong menekankan mahasiswa agar tidak mudah tergiur janji keuntungan cepat. Karena itu pentingnya kesabaran dalam berinvestasi.
Orangtua, pendidik, dan berbagai lembaga kini mulai menyasar kalangan anak dan remaja untuk menanamkan literasi keuangan yang bisa menyeimbangkan kebutuhan dan keinginan.
Kemenag meningkatkan pendidikan berkualitas yang merata melalui peningkatan kualitas pendidikan agama Islam (PAI) bagi guru PAI dan siswa muslim di sekolah.
Manajemen keuangan merupakan pengetahuan esensial bagi generasi muda untuk membentuk kebiasaan yang baik dalam mengelola uang.
PADA tahun ini, tercatat total 34 individu dan lembaga menerima penghargaan dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Perlu penguatan kualitas guru dengan mekanisme yang transparan, sehingga mudah diakses.
WAKIL Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mendorong ketersediaan sistem pendidikan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat.
Beasiswa Unggulan 2025 adalah program bantuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek)
NUO memahami pentingnya inovasi dalam pengelolaan wakaf agar mampu memberikan dampak yang lebih luas dan berkelanjutan, khususnya bagi sektor pendidikan.
Program pelatihan dari International Center for Land Policy Studies and Training (ICLPST) bukan sekadar pendidikan kebijakan pertanahan dan pajak, melainkan perjalanan lintas budaya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved