Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PAMERAN dan diskusi Membentangkan Maek resmi dibuka, Minggu (14/7). Pembukaan pameran itu dibuka oleh Ketua DPRD Sumbar Supardi di Gedung Gambir Fakultas Pertanian Unand, Kota Payakumbuh. Pameran ini merupakan salah satu rangkaian praevent Festival Maek, yang bakal digelar 17-20 Juli 2024 mendatang.
Pameran ini terbuka untuk umum dan dapat dikunjungi mulai pukul 15.00 - 16.00 WIB. Pengunjung bakal disajikan untuk pertama kalinya dalam 40 tahun terakhir, hasil riset terbaru tentang peradaban Maek.
Maek sendiri dikenal sebagai Negeri Seribu Menhir, yang masih menyimpan misteri tentang peradaban masa lampau di Kabupaten Lima Puluh Kota.
Baca juga : Kabupaten Lima Puluh Kota Berpotensi Jadi Pusat Ekonomi di Utara Sumbar
Di sana, pengunjung dapat melihat timeline masa-masa awal penelitian Maek dari 1980-an. Pengunjung juga bakal disajikan banyak pengetahuan terbaru berkisar soal menhir dan peradaban manusia yang mendukungnya.
Beberapa bagian kerangka manusia yang berhasil diekskavasi pada 1985 dan 1986 juga dibawa untuk ditampilkan pada pameran.
Supardi, saat membuka pameran menekankan pentingnya pameran ini dalam mempromosikan budaya dan pariwisata daerah.
Baca juga : SMK-PP Kementan Motivasi Milenial Terapkan Pertanian Ramah Lingkungan
“Kita ingin jadikan Maek sebagai perubahan paradigma. Kalau hanya keindahan alam, negara lain juga punya. Kalau Sumbar bangkit dari pariwisata, yang harus bangkit itu budayanya,” ujarnya, Minggu (14/7)
Selain itu, ia mengatakan festival ini kalau berhasil akan membuktikan pada dunia bahwa di Sumatra Barat terdapat situs arkeologi yang bakal mengubah narasi sejarah.
"Selama ini, kita acuh pada cagar budaya dari peradaban kuno ini, baru setelah 40 tahun, untuk pertama kalinya Maek dipamerkan," ucap Supardi.
Baca juga : Menteri Sandiaga Uno: Apresiasi Kreasi Indoneisa Terbukti Pacu Penjualan
Pembukaan ini dihadiri siswa SD dan SMP dari Payakumbuh. Raffi Salah, seorang siswa dari SMP Negeri 01 Kota Payakumbuh, mengatakan ia sangat antusias melihat benda peninggalan sejarah ini.
"Baru sekali lihat yang seperti ini, hal baru bagi saya," katanya.
Raffi juga berniat dalam helat Festival Maek ini bakal pergi berkunjung ke situs-situs tempat menhir ditemukan.
Baca juga : Sungai Harau Meluap, Kabupaten Lima Puluh Kota Terendam Banjir
Selain itu, pameran ikut dikunjungi Dinas Kebudayaan berbagai kabupaten kota, masyarakat Maek, tokoh masyarakat, akademisi, mahasiswa, jurnalis, beberapa komunitas, dan warga secara umum.
Pada hari itu juga dilakukan diskusi soal Kebijakan Provinsi Sumatera Barat Terkait Warisan dan Pelestarian Budaya. Diskusi ini dilakukan di aula Balai Kota Payakumbuh dengan peserta dari berbagai kalangan.
Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar Jefrinal Arifin mengatakan potensi budaya yang ada di Sumatra Barat mesti lebih digali ke depanya.
"Kita mesti merawat dan menggali potensi dari semua cagar budaya dan kebudayaan yang ada di Sumbar. Itu semua mesti dijaga dan bermanfaat bagi masyarakat," ucapnya.
Ia menjelaskan beberapa provinsi lain di Indonesia telah mengubah paradigma pariwisata mereka. Sebut saja Bali dan Yogyakarta. Dua provinsi itu telah menggeser cara untuk menggaet wisatawan atau turis ke daerahnya dengan menonjolkan sisi budaya.
Dengan adanya kedatangan turis itu, perekonomian masyarakat yang merawat budaya dapat bergulir. Hal ini secara tidak langsung bakal menambah keinginan masyarakat untuk merawat benda budaya.
Maek adalah pintu untuk membuka paradigma tersebut di Sumatera Barat. Ia dan Dinas Kebudayaan Sumbar bakal mengembangkan hal serupa di beberapa tempat lainnya.
"Semoga apa yang kita usahakan di Maek, bisa memajukan kebudayaan di Sumbar," kata Jefrinal.
Pameran dan diskusi pra event Festival Maek ini bakal berlangsung dari 14-16 Juli mendatang. Selain dua kegiatan di atas, hari ini juga diadakan diskusi "Riset Perjalanan Maek" yang dipaparkan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Dua hari berikutnya, para pakar arkeologi dari dalam dan luar negeri juga akan menggelar diskusi dengan beberapa tema. Di antaranya, "Simbol dan Peradaban Kuno" oleh ahli dari Mesir. "Maek Sebagai Warisan Dunia," oleh guru besar dari Universitas Andalas.
Kemudian diskusi "Maek dan Masa Depan Peradaban" serta "Maek dan Asal Mula Bahasa Minangkabau". (Z-1)
PT Bank HSBC Indonesia dan maskapai All Nippon Airways (ANA) menggelar eksibisi perjalanan HSBC ANA Travel Fair 2025, di Laguna Atrium, Central Park Mall, Jakarta, pada 24-27 Juli 2025.
Inabuyer B2B2G Expo 2025 jadi Ajang Perbesar Belanja Produk UMKM oleh Pemerintah/BUMN dan Swasta
Pameran ini menjadi ajang kolaboratif antara sejumlah ruang seni seperti Grey Art Gallery, BdgConnex, Art Jakarta dan HolyZpace yang menghadirkan perpaduan karya lintas generasi.
Sebagai langkah nyata mendukung tumbuhnya industri beauty and wellness nasional, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menginisiasi pameran wellness terbesar di Tanah Air.
Pada pameran ini pengunjung dapat langsung mengakses kampus top dunia dan dapat berkonsultasi dengan perwakilan masing-masing kampus.
Industri kertas dan kemasan di Indonesia terus menunjukkan perkembangan pesat. Sebagai salah satu produsen pulp dan kertas terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar.
Fosil di Gran Dolina ungkap balita Homo antecessor dipenggal dan dimakan 850.000 tahun lalu, bukti kanibalisme tertua di Eropa.
Arkeolog temukan makam prajurit setinggi 2 meter di Azerbaijan. Dimakamkan 3.800 tahun lalu dengan tombak perunggu unik berkepala empat.
Ekskavasi arkeologi di Tamil Nadu, India, temukan bukti pembuatan dan penggunaan besi yang diperkirakan berusia 5.000 hingga 5.400 tahun.
PARA pemangku kebijakan harus didorong dan diingatkan untuk memasukan perspektif arkeologis sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan dalam melahirkan kebijakan.
Penemuan luar biasa terjadi di East Lomond, dekat desa Falkland, Fife, Skotlandia. Dalam sebuah proyek arkeologi sukarela, para penggali menemukan gagang tombak perunggu langka
Studi internasional yang melibatkan ahli genetika dan arkeologi mengungkapkan dua pola migrasi utama yang membentuk asal usul bahasa di kawasan Mediterania.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved