Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
WARGA pesisir Pantai Pangandaran kembali menggelar tradisi Hajat Laut, sebuah ritual syukur tahunan yang meriah, dengan acara larung sesaji ke tengah laut.
Acara ini merupakan wujud rasa syukur para nelayan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil tangkapan laut yang melimpah.
Tradisi yang diwariskan dari nenek moyang ini tidak hanya menjadi bagian dari budaya lokal tetapi juga menarik minat wisatawan yang mengunjungi objek wisata di Pangandaran.
Baca juga : DPR Promosikan Wisata Laut ke OceanX
Salah satu perayaan Hajat Laut digelar di Pantai Barat Pangandaran. Tradisi ini biasanya dilaksanakan oleh masyarakat pesisir pantai selatan setiap bulan Muharam.
Rangkaian acara Hajat Laut meliputi ijab dongdang, kemitan dongdang, kirab dongdang, larung dongdang, tawasul, cucurak atau makan bersama dengan nasi tumpeng, dan ditutup dengan gelar seni budaya.
Ribuan warga dan wisatawan ikut serta menyaksikan seluruh rangkaian acara dari awal hingga akhir. Prosesi dimulai dengan kirab dongdang, yakni iring-iringan sesaji yang akan dilarung ke laut, hingga acara cucurak atau makan bersama sebagai wujud syukur kepada Sang Pencipta.
Baca juga : KM Soneta Tenggelam, Penyebabnya Hantaman Gelombang Laut Setinggi Dua Meter
Puluhan perahu nelayan turut memeriahkan acara dengan membawa dongdang ke tengah laut untuk dilarung.
Edi Rusnadi, koordinator kegiatan, menegaskan bahwa tradisi Hajat Laut ini sudah rutin dilaksanakan sejak dahulu kala dan masih terus dilestarikan hingga kini.
"Tradisi ini adalah bagian dari identitas masyarakat pesisir Pangandaran. Alhamdulillah, tradisi ini masih dilaksanakan dan kami berharap bisa terus berlangsung secara turun temurun," ujar Edi Rusnadi.
Menurut Edi, Hajat Laut merupakan simbol rasa syukur masyarakat Pangandaran yang sejak dahulu bergantung pada hasil laut.
Oleh karena itu, prosesi ini menjadi bentuk syukur yang diwujudkan dalam Hajat Laut, meliputi kegiatan seperti ijab dongdang, kemitan dongdang, kirab dongdang, larung dongdang, dan tawasulan.
Wakil Bupati Pangandaran Ujang Endin Indrawan, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyatakan bahwa Hajat Laut merupakan bentuk rasa syukur masyarakat pesisir terhadap nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.
Baca juga : Kapten Kapal Berbendera Iran Pencemar Perairan Indonesia Divonis 7 Tahun Penjara dan Denda Rp5 Miliar
"Syukuran ini diisi dengan doa bersama, makan bersama, dan prosesi larung saji. Acara ini juga menjadi daya tarik wisata yang bisa masuk dalam kalender pariwisata," ujar Ujang Endin.
Namun, Ujang menekankan bahwa makna budaya Hajat Laut tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai agama dan akidah.
"Kami mendukung tradisi ini asalkan tetap sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat," tambahnya. (Z-10)
Ratusan nelayan berdoa semoga Ganjar Pranowo bisa memimpin Indonesia pada 2024 mendatang. Nelayan ingin Ganjar jadi Presiden Indonesia.
Tasifest, festival di tepi pantai ini bukan sekadar hiburan biasa tapi menjadi daya tarik di bidang pariwisata bagi Timor Leste ini.
Machiko Kennedy baru saja dinobatkan sebagai Puteri Kebudayaan Remaja Indonesia 2025 di ajang nasional yang berlangsung di Yogyakarta.
Benang Merah Festival 2025 akan menyajikan pertunjukkan tari, musik, kelas publik, bazar dan pameran karya, pemutaran dan diskusi film, serta diskusi publik.
Festival Kerukunan di Desa Pabuaran, Kerukunan bukan Proyek Elite
Kementerian Kebudayaan secara resmi menetapkan 17 Desember sebagai Hari Pantun. Hal tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Kebudayaan Nomor 163 Tahun 2025 tentang Hari Pantun.
Program pelatihan dari International Center for Land Policy Studies and Training (ICLPST) bukan sekadar pendidikan kebijakan pertanahan dan pajak, melainkan perjalanan lintas budaya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved