Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KAPAL nelayan asal Kabupaten Rembang, KM Soneta, yang mengangkut 16 anak buah kapal (ABK) di Perairan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, tenggelam. Penyebabnya yaitu kapal dihantam gelombang setinggi dua meter hingga dipenuhi air laut.
Seorang ABK KM Soneta Nur Nawawi menceritakan kecelakaan itu berawal ketika 16 ABK mulai berangkat berlayar dari Pelabuhan Rembang Minggu (7/7). Pada awalnya perairan Laut Jawa tenang hingga tidak terjadi masalah apapun.
Namun ketika berada di perairan sebelah utara Karimunjawa, Kabupaten Jepara, tiba-tiba datang gelombang besar hingga dua meter di atas kapal. Pada saat itu, ungkap Nur Nawawi, lambung kapal dipenuhi air laut.
Baca juga : KM Soneta Tenggelam, Berikut Identitas Sembilan ABK yang Selamat
Bahkan ketika para ABK berupaya mengeringkan, hal itu sudah terlambat sehingga kapal tenggelam dan 16 ABK terapung-apung di laut. "Kami berusaha bertahan dengan menggunakan pelapung dan jeriken serta ban agar tidak tenggelam," tambahnya.
Nakhoda KM Bintang Barokah, Suhadi, 43, mengatakan ketika melintas dalam perjalanan pulang ke Pelabuhan Tegal melihat ada tanda-tanda kapal tenggelam. Pihaknya lantas menemukan empat nelayan yang terapung di laut dan mengangkat mereka ke atas kapal. "Setelah itu kami melakukan pencarian lagi dan menemukan dua ABK lain," tambahnya.
Pencarian lain kembali menemukan nelayan lagi hingga terakhir dapat diangkat sembilan orang. Ada dua nelayan dalam kondisi sakit cukup parah dan diperkirakan kelelahan karena tiga hari terombang-ambing di laut.
Sementara itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang, Budiono, ketika dihubungi Sabtu (13/7) siang, mengatakan pencarian terhadap tujuh ABK masih terus dilanjutkan oleh tim SAR dan dibantu para nelayan. Meskipun pencarian diperluas ke sisi barat dan timur, hingga kini ABK lain belum ditemukan lagi.
"Tim terus melakukan pencarian. Bahkan lokasi diperluas dari titik awal yang diduga merupakan tempat tenggelamnya KM Soneta tersebut," tuturnya. (Z-2)
Menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tegal, Jawa Tengah, menggelar Sosialisasi Produk Hukum, Rabu (7/8).
Dengan naik andong, pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tegal 2024, Edy Suripno dan Akhmad Satori menuju ke KPU Kota Tegal, pada Rabu (28/8) untuk mendaftarkan diri.
Pasangan Edy Suripno-Ahmad Satori memperoleh nomor urut 1, Dedy Yon Supriyono-Tadzkiyatul Muthmainah nomor urut 2 dan Faruq Ibnul Haqqi-M Ashim Adz Dzorif Fikri nomor urut 3.
KOMUNITAS Warung Tegal (Kowarteg) Indonesia membagikan 1000 porsi makanan kepada para driver ojol online (Ojol) di 10 titik di Jakarta Pusat.
Di Kemayoran, Jakarta Pusat, relawan Komunitas Warung Tegal atau Kowarteg Indonesia membagikan ratusan paket makanan sembari menyerukan dukungan Ganjar Pranowo Presiden 2024.
Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menuju lokasi kecelakaan untuk memastikan kondisi rombongan warganya mengalami kecelakaan di objek wisata Guci, Tegal, pada Minggu pagi (7/5).
rumah adat Jawa Tengah yang dikelompokkan menjadi lima macam, termasuk joglo yang paling terkenal karena keunikan arsitekturnya
senjata tradisional Jawa Tengah sebagai warisan perjuangan bernilai filosofi tinggi dan kini masih bisa ditemukan di kalangan masyarakat Jawa
tarian Jawa Tengah yang merepresentasikan tentang berbagai macam kisah yang dibalut dalam pertunjukan seni menarik
pakaian adat Jawa Tengah yang terdiri dari berbagai jenis pakaian dan aksesoris, sering digunakan dalam upacara resmi dan mengandung filosofi mendalam
Di Jawa Tengah terdapat banyak makanan khas yang selalu menjadi favorit wisatawan. Bahkan, makanan khas Jawa Tengah ini juga sudah banyak di jual di luar wilayahnya.
Letak geografis yang beragam menjadi salah satu penentu keragaman bahan pangan yang lantas dioleh menjadi panganan khas wilayah setempat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved