Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
SEBANYAK 109 warga Desa Sekarwangi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat diduga mengalami keracunan makanan usai menyantap makanan yang dibagikan salah seorang warga yang mengadakan syukuran pada Selasa (4/6).
Kejadian serupa sebelumnya terjadi di Kota Bogor. Ada 93 warga Kelurahan Cipaku keracunan diduga usai makan makanan acara tahlilan.
Di Sukabumi, informasi dari relawan PMI dan petugas kesehatan, kejadian luar biasa (KLB) keracunan ini berawal dari warga yang menghadiri acara syukuran di Kampung Cikiwul, RW 02, Desa Sekarwangi pada Selasa sore diberikan nasi bungkus oleh penyelenggara.
Baca juga : Kasus Keracunan Besek Tahlilan di Cipaku Bogor Ditetapkan Sebagai KLB
Namun, menjelang malam atau sekitar pukul 19:00 WIB, satu persatu warga yang diduga menyantap hidangan tersebut mengalami gejala keracunan seperti mengeluh mual, muntah-muntah serta mengalami buang air kecil (BAB) secara terus menerus.
Dikutip ANTARA dari informasi posko kesehatan, total warga yang mengalami keracunan hingga pukul 22.00 WIB mencapai 109 orang. Para korban ini berasal dari Kampung Cikiwul dan Cimonyet.
Dari jumlah tersebut sebanyak 51 korban dirujuk ke rumah sakit di mana 31 orang di antaranya berangkat ke RSUD Sekarwangi diantar oleh keluarganya atau bukan dirujuk oleh petugas gabungan.
Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Medi Abdul Hakim mengatakan pada proses penanganan keracunan massal pihaknya menerjunkan enam personel untuk membantu petugas kesehatan dari puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi serta Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sukabumi.
Tidak hanya itu, proses penanganan keracunan massal ini melibatkan puluhan petugas gabungan dari berbagai unsur, di mana petugas ini disebar untuk memberikan bantuan mulai memberikan pertolongan pertama, pendataan mengambil sampel makanan hingga mengevakuasi korban ke rumah sakit.
Menurutnya, tidak menutup kemungkinan jumlah korban akan terus bertambah, namun beberapa korban yang mengalami gejala keracunan juga sudah ada yang berangsur pulih.
Mereka yang dirujuk ke rumah sakit karena sudah dehidrasi dan tubuhnya lemah akibat sering muntah dan buang air kecil. Hingga saat ini belum ada informasi adanya korban meninggal dunia. (Ant/P-5)
WALI Kota Sukabumi Ayep Zaki, menghadiri Rapat Sosialisasi dan Koordinasi Pengusulan Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2026.
PERMUKIMAN warga di dua wilayah di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terendam banjir akibat meluapnya aliran Sungai Cicatih, Minggu (3/8) malam.
KEPALA Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi menawarkan beasiswa kepada 5 anak nelayan di Kp. Ciwaru, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi.
Temuan ini diyakini menjadi bukti kuat bahwa wilayah Gunung Tangkil dulunya merupakan bagian dari jalur perdagangan maritim antara Nusantara dan Tiongkok.
Turunnya hujan membuka asa bisa kembali menanam padi di tengah ketidakpastian kondisi cuaca
Pipanisasi merupakan langkah tepat memperkuat pondasi sektor pertanian yang adaptif terhadap perubahan iklim.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, telah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) terkait kasus keracunan yang menimpa 93 warga Kelurahan Cipaku.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved