Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
PENINGKATAN kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, tidak terkendali. Sampai minggu ke-21 tahun ini kasus DBD sudah mencapai 633 kasus, dengan 27 kematian.
Sebelumnya, kasus DBD hingga minggu ke-20 terdapat 570 kasus dengan 26 kematian. Dengan demikian, dalam sepekan terakhir kasus DBD di Klaten naik 63 kasus dan satu kematian.
Apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 174 kasus dengan 10 kematian, kasus DBD di Klaten 2024 mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Baca juga : Kasus DBD di Klaten Meningkat, 25 Orang Meninggal
"Kenaikan kasus DBD ini harus kita waspadai, dengan meningkatkan intensitas pencegahan dan pengendalian," kata Hanung SW, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Klaten, Senin (3/6).
Untuk pencegahan dan penegendalian DBD, langkah gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan peran juru pemantau jentik (jumantik) di masyarakat harus ditingkatkan.
Karena, lanjut Hanung, serangan DBD tahun ini meluas hampir di seluruh wilayah Kabupaten Klaten, dan korban yang meninggal akibat serangan virus dengue itu sebagian besar anak-anak.
"Nah, untuk pencegahan dan pengendalian DBD, kami kembali mengimbau masyarakat untuk meningkatkan intensitas PSN dan optimalisasi jumantik, serta menjaga kebersihan lingkungan," ujarnya. (Z-3)
Peningkatan kasus tetap harus diwaspadai bersama. Masyarakat harus terus melakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) RI merilis data terbaru mengenai tren kasus dan kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia sepanjang tahun 2025.
Dokter Spesialis Anak mengingatkan bahaya DBD atau dengue pada anak-anak, gejalanya bisa mirip flu demam tinggi mendadak, nyeri kepala, mual, muntah. Dengue berbahaya kalau tidak ditangani
MENINGKATNYA angka kejadian demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia mendorong berbagai pihak untuk melakukan upaya edukatif kepada masyarakat.
Peningkatan kasus DBD Garut tersebut, menyebabkan 8 meninggal dan 7 orang mendapat perawatan di rumah sakit serta yang lainnya berangsur sembuh.
Penurunan kasus DBD di Klaten, menurut Anggit, karena faktor kesadaran masyarakat meningkat dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit demam berdarah.
Diplomat muda itu ditemukan meninggal oleh penjaga indekos pada 8 Juli lalu di kamar indekosnya di Jakarta dengan kondisi kepala terlilit lakban.
Hingga kini penyebab kematian diplomat Kemenlu itu belum diketahui, apakah bunuh diri atau korban pembunuhan.
Studi terbaru memperingatkan AMR dapat memicu jutaan kematian dan kerugian ekonomi global hingga Rp32.000 triliun per tahun pada 2050.
Ketentuan itu tidak berlaku jika penyebab meninggal karena terlibat aksi kriminal, terkena HIV/AIDS, dan bunuh diri.
Kelompok usia 30-39 tahun tercatat sebagai yang paling banyak terdampak dengan 12.403 kasus baru.
Gutomo Edi Saputra bertanggungjawab atas kematian Anggi Anggara dalam sebuah pertengkaran di Pasar Angso Duo, Kota Jambi. Ia mengabisi lawannya dengan sebilah pisau pemotong pempek
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved