Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat data perkembangan terbaru terkait jumlah korban tewas akibat bencana banjir bandang lahar dingin Gunung Marapi di Sumatra Barat (Sumbar). Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BNPB, korban tewas bertambah menjadi 67 orang.
Selain itu, masih ada 20 orang lainnya yang masih dinyatakan hilang, dan 44 orang lain luka-luka pada Kamis (16/5) pagi.
Dalam keterangan resmi, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan ada hari kelima pasca terjadi bencana, pihaknya akan terus memperketat pemantauan aktivitas Gunung Marapi dan Gunung Singgalang.
Baca juga : Update Korban Banjir Bandang dan Longsor Sumbar, 40 Meninggal, 13 Masih Hilang
“Untuk mengantisipasi terjadinya bencana susulan pasca-banjir bandang lahar dingin, asa beberapa fokus kegiatan pertama terkait sumber bencana yakni Gunung Singgalang dan Gunung Marapi yang dipantau terus,” kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto di Padang pada Kamis (16/5).
Lebih lanjut, Suharyanto menjelaskan bahwa tim penanganan bencana, termasuk Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), akan terus memantau apabila ada potensi bencana susulan akibat intensitas hujan.
“Ini yang kita waspadai betul dan jangan sampai bencana kembali terjadi,” katanya.
Baca juga : Permukiman di Kaki Gunung Marapi Sumbar Diterjang Banjir Lahar Dingin
Terpisah, Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani saat ditemui Media Indonesia mengatakan bahwa Indonesia sebagai negara yang sering dilanda bencana, harus secara aktif meningkatkan kemampuan upaya mitigasi untuk mengurangi risiko dan jumlah korban. Hal terkait mitigasi juga diatur dalam UU Nomor 24 Tahun 2007.
“Secara bergiliran kita menghadapi berbagai bencana, kita baru saja selesai dengan banjir di Jawa Tengah lalu kita mendapatkan bencana banjir lahar di Sumatera Barat, besok kita tidak tahu di mana. Maka mitigasi bencana selama ini yang prosedur dan standarnya sudah bagus harus ditingkatkan, sekarang ini harus fokus bagaimana agar mitigasi bisa lebih cepat lagi, sehingga para pengungsi bisa diselamatkan,” jelasnya di Kantor Baznas pada Rabu (16/5).
Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan untuk keluarga terdampak saat ini berjumlah 989 keluarga yang berasal dari lima kabupaten/kota terdampak bencana yakni Kabupaten Agam, Tanah Datar, Padang Pariaman, Kota Padang, dan Padang Panjang.
“Semuanya masih dalam proses pencarian dan identifikasi, sehingga masih dapat berubah,” ujarnya.
(Z-9)
Ia berharap agar pendistribusian zakat kepada para mustahik benar-benar tepat sasaran sesuai dengan tuntunan agama kita.
MENJELANG perayaan Hari Raya Idul Fitri 1444 H/2023, Lanud Sutan Sjahrir menggelar bazar murah untuk warga sekitar Tunggul Hitam, Kota Padang, Sumatra Barat, kemarin.
WAKIL Gubernur Sumatra Barat (Wagub Sumbar) Audy Joinaldy membuka secara resmi kegiatan Bazar Ramadan 1445 Hijriah di Halaman Kantor Gubernur Sumbar, Selasa (2/4)
Mak Itam ialah lokomotif uap jenis E10 60.
Pengibaran Bendera Merah Putih kali ini diiringi penanaman terumbu karang. Kegiatan akan dilaksanakan dekat Pulau Bando
Lintas PadangBukittinggi merupakan jalur padat, selain menjadi ruas jalan yang menghubungkan PadangPayakumbuhPekanbaru dan juga ke arah Medan.
Gunung Semeru yang berlokasi di Jawa Timur mengalami empat kali erupsi dan melontarkan abu vulkanik dengan ketinggian hingga 1 kilometer di atas puncak gunung berapi tersebut.
Berdasarkan pantauan drone Balai Wilayah Sungai Sumatera V masih ada penumpukan material sisa erupsi dalam jumlah besar di lereng Gunung Marapi.
Sistem peringatan dini untuk mengantisipasi dampak bencana banjir lahar dingin pascaerupsi Gunung Marapi yang terletak di perbatasan Kabupaten Tanah Datar dan Agam, Provinsi Sumatra Barat.
JEMBATAN penghubung Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang terputus akibat diterjang arus sungai yang membawa material vulkanis Gunung Semeru.
Warga memilih mengungsi karena khawatir dengan dampak yang ditimbulkan banjir lahar dingin Gunung Semeru karena debit air di sejumlah daerah aliran sungai (DAS) Semeru meningkat.
Sejumlah wilayah di Kabupaten Lumajang terdampak cuaca ekstrem yang menyebabkan banjir lahar dingin Gunung Semeru di beberapa wilayah hingga menyebabkan jembatan rusak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved