Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
SEJALAN dengan penurunan aktivitas Gunung Ruang dari level IV ke level III, pemerintah kini mulai berfokus untuk memperbaiki kerusakan rumah warga terdampak serta relokasi. Kepala Pusat Data dan Infromasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengungkapkan, pihaknya akan mengoptimalkan fase transisi darurat untuk bisa memperbaiki kerusakan rumah warga, khususnya warga yang tinggal di Tagulandang.
“Kalau di Pulau Gunung Ruang, semuanya akan kita relokasi. Ada dua desa, semuanya akan direlokasi. Semuanya gak boleh lagi tinggal di situ. Semuanya akan dibuatkan pemerintah rumah baru dan penghidupan baru. Karena bicara relokasi, kita akan memindahkan hidup dan penghidupan, rumah dan mata pencaharian,” kata Abdul dalam konferensi pers yang diselenggarakan secara virtual, Senin (13/5).
Menurut Abdul, masyarakat di Pulau Gunung Ruang akan dibuatkan pemukiman baru di wilayah Bolaang Mangondow. Ada dua desa yang disiapkan di sana. Pemerintah akan menyiapkan rumah sekaligus lahan pertanian. Selain itu, daerah tersebut pun dekat dengan pinggir laut, sehingga masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan bisa tetap melanjutkan mata pencahariannya.
Baca juga : Pemprov Sulut akan Relokasi 2 Desa di Sekitar Gunung Ruang, BNPB Siapkan Bantuan Rp1,45 T
“Untuk mereka yang tidak mau direlokasi dan misalkan punya tanah di Tagulandang, akan mendapatkan skema pergantian kerusakan sebesar Rp60 juta. Tapi hak mereka, seperti rumah dan tanah di wilayah relokasi hilang. Sementara untuk mereka yang pindah ke daerah relokasi akan mendapatkan rumah dan tanah,” beber Abdul.
Selain itu, untuk saat ini, pemerintah pun telah menyiapkan sebanyak 10 ribu helai seng untuk dimanfaatkan masyarakat Tagulandang memperbaiki rumah mereka yang atapnya terdampak jatuhan batu-batu pijar. Dan untuk sementara, pihaknya pun menyiapkan 10 ribu terpal untuk memperbaiki sementara rumah yang terdampak.
“Selain itu pemerintah juga masih men-dopping logistik bagi mereka yang masih mengungsi sementara. Ada yang mengungsi ke Manado, Bitung dan Minahasa, masih kami perhatikan dan ketika status sudah turun, kita akan memfasilitasi mereka ke rumah mereka di Tagulandang,” pungkas Abdul. (Ata/Z-7)
BNPB mengirimkan dua helikopter patroli dan dua helikopter water bombing untuk membantu penanganan kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan Selatan.
BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat beberapa kejadian bencana di pekan kedua bulan Agustus 2025. Data tersebut dihimpun pada periode 11 hingga 12 Agustus 2025
BNPB mencatat luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di enam provinsi prioritas tahun ini relatif kecil, hanya sekitar 3.000 hektare
Abdul Muhari pun mengimbau kepada seluruh pihak untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
BNP segera melaksanakan arahan dari Presiden Prabowo Subianto dengan melakukan koordinasi lintas kementerian dan lembaga untuk mempercepat penanganan darurat karhutla di Kalimantan Barat.
BNPB meminta warga Kabupaten Flores Timur untuk tidak kembali ke kampung halaman atau kawasan rawan bencana (KRB) menyusul erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
Warga yang direlokasi berasal 2.209 keluarga. Mereka akan menempati lahan seluas 130 hektare.
Hutan dengan kerapatan kayu di atas 70 persen hanya tersisa sekitar 10 ribu hektare. Sementara yang berkepadatan 40–70 persen hanya 8 ribu hektare.
GUBERNUR DKI Jakarta, Pramono Anung, meninjau langsung lokasi pengungsian korban kebakaran di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara. Pemprov DKI mengkaji relokasi sementara
Endress+Hauser, perusahaan instrumentasi pengukuran, layanan, serta rekayasa proses industri, merelokasi kantor cabang Medan ke lokasi yang lebih strategis.
Pembangunan rumah relokasi warga Rempang menghadapi hambatan serius akibat keterlambatan pembayaran upah dan kelangkaan bahan bangunan.
Bupati Sukabumi, Asep Japar, mengaku pemerintah daerah segera menyiapkan lahan relokasi bagi warga terdampak bencana.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved